Garut News, ( Sabtu, 23/10 ).
Pemerhati Budaya Garut, Deddy Efendie(55), kini tengah berupaya mewujudkan miniatur dua lantai “Karaton Pakuan Padjadjaran”, diatas tanah miliknya seluas 708 m2 di Studio Proklamasi, Jl. Proklamasi Garut, Jawa Barat.
Obsesinya itu, dikemas sejak 1996 yang sekaligus didirikan Museum seluruh Lukisan Terkecil Se Dunia merupakan hasil karyanya sendiri, Museum Reflika Benda Budaya “Oerang Garoet”, Perpustakaan, boutiq serta restourant budaya makanan etnis khas Garutan.
Menurut dia, Oerang Soenda itu memiliki perjalanan sejarah yang sangat hebat, tetapi belum terdapat bukti menyeluruh secara ilmiah, jika ada pun hanya sebagian maupun tidak utuh, sehingga seluruh barang seni peninggalannya perlu dihimpun dan dilestarikan, meski berbentuk reflika, katanya.
Diantaranya, karya sastra R.H. Moehammad Moesa, Hasan Moestafa, R.A Lasminingrat, Lenggang Kencana, Kartawinata, serta Karya Budaya Karuhun Oerang Garoet seperti Peta Ciela, naskah Kabuyutan Ciburuy, serta benda pusaka berupa Kujang Buhun, Batik Garutan dan Batik Padjadjaran Asli.
Hingga kini, masih belum mengajukan profosal bantuan kepada Pemkab setempat termasuk siapapun, meski ke depan tak menafikan bagi siapapun calon investor untuk menanamkan investasinya, diantaranya pada restourant budaya makanan etnis khas Garutan.
Dengan menyediakan menu “karedok”, minuman langka “lahang”, “burayot” dari Leles, “Opak Bungbulang”, “bajigur”, “bandrek” serta makanan etnik lainnya. **** (John).
Pemerhati Budaya Garut, Deddy Efendie(55), kini tengah berupaya mewujudkan miniatur dua lantai “Karaton Pakuan Padjadjaran”, diatas tanah miliknya seluas 708 m2 di Studio Proklamasi, Jl. Proklamasi Garut, Jawa Barat.
Obsesinya itu, dikemas sejak 1996 yang sekaligus didirikan Museum seluruh Lukisan Terkecil Se Dunia merupakan hasil karyanya sendiri, Museum Reflika Benda Budaya “Oerang Garoet”, Perpustakaan, boutiq serta restourant budaya makanan etnis khas Garutan.
Menurut dia, Oerang Soenda itu memiliki perjalanan sejarah yang sangat hebat, tetapi belum terdapat bukti menyeluruh secara ilmiah, jika ada pun hanya sebagian maupun tidak utuh, sehingga seluruh barang seni peninggalannya perlu dihimpun dan dilestarikan, meski berbentuk reflika, katanya.
Diantaranya, karya sastra R.H. Moehammad Moesa, Hasan Moestafa, R.A Lasminingrat, Lenggang Kencana, Kartawinata, serta Karya Budaya Karuhun Oerang Garoet seperti Peta Ciela, naskah Kabuyutan Ciburuy, serta benda pusaka berupa Kujang Buhun, Batik Garutan dan Batik Padjadjaran Asli.
Hingga kini, masih belum mengajukan profosal bantuan kepada Pemkab setempat termasuk siapapun, meski ke depan tak menafikan bagi siapapun calon investor untuk menanamkan investasinya, diantaranya pada restourant budaya makanan etnis khas Garutan.
Dengan menyediakan menu “karedok”, minuman langka “lahang”, “burayot” dari Leles, “Opak Bungbulang”, “bajigur”, “bandrek” serta makanan etnik lainnya. **** (John).
0 comments:
Posting Komentar