Garut News, ( Jumat, 17/12 ).
Sekurangnya 300 kepala keluarga (KK) nelayan di Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang menghidupi sekitar 1.500 anggota keluarga, sejak beberapa bulan terakhir, sangat kesulitan mendapatkan ikan.
Mereka berasal dari Desa Mancagahar dan Jati Mulya, kini banyak yang alih profesi sebagai buruh tani, kuli bangunan maupun pengendara speda motor ojek, ungkap Camat Pameungpeuk, H. Jujun Jumhana, M.Si kepada Garut News, Jumat.
Padahal sebelum berlangsungnya kondisi cuaca yang ektrim, setiap KK nelayan bisa memperoleh tangkapan ikan berkisar 50 kg hingga 100 kg setiap harinya, namun saat ini bisa memperoleh delapan kilogram pun, terbilang sangat untung, katanya.
Sedangkan biaya operasional mengoperasikan perahu bermesin tempel, rata-rata mencapai Rp100 ribu setiap kali melaut, sementara produk yang dihasilkannya rata-rata Rp25 ribu.
Tingginya curah hujan, juga menyebabkan pertumbuhan bulir padi menjadi kurang bahkan tidak sempurna, produktivitas serta kualitas tanaman sayuran menurun drastis, diperparah terjadinya peningkatan harga sayur-mayur, termasuk cabe merah gepeng.
Sehingga ketahanan pangan serta pemenuhan kebutuhan kalori masyarakat, terancam mengalami krisis termasuk krisis daya beli masyarakat, padahal buruknya kondisi cuaca diprediksi berlangsung hingga April 2011 mendatang.***(John).
0 comments:
Posting Komentar