Garut News, ( Selasa, 14/12 ).
Wakil Bupati Garut, Rd. Diky Chandra mengemukakan, dirinya sama sekali tidak pernah menyatakan akan melakukan “somasi” terhadap lembaga resmi manapun termasuk pada Universitas Indonesia (UI).
Melainkan yang diucapkannya, pernyataan “sangat kecewa” terhadap UI, terkait pembukaan “display” hasil seleksi CPNSD 2010 dari pelamar umum di daerahnya, tidak dilakukan di Garut, tegas Diky Chandra juga dengan nada kecewa saat dihubungi Garut News, Selasa.
“Kini yang saya koreksi juga media massa, termasuk salah satu Koran terbitan Bandung, justru menulis saya hendak melakukan somasi terhadap UI,” katanya.
Sedangkan mengenai apapun yang menjadi hasil kinerja UI, merupakan ranah kewenangannya, bahkan jika memungkinkan bisa dijadikan “barometer” pada pelaksanaan seleksi CPNSD ke depan, katanya.
Didesak pertanyaan Garut News, tentang dibukanya “display” di Bandung pada Minggu (12/12), tetapi diumumkan kepada publik di Garut pada Selasa (14/12), sehingga menuai banyak kecurigaan hasil dari UI tersebut terancam direkayasa, Diky Chandra menyatakan belum bisa berkomentar mengenai hal itu.
Ungkapan senada, juga disampaikan menyikapi adanya nilai tertinggi kelulusan 84,4297 namun terdapat yang nilainya 50,660 dan 46,9310 bisa berhasil lulus seleksi CPNSD, padahal materi seleksinya sama.
Terdapat pula indikasi, yang perlu dibuktikan kebenarannya, menyusul terdapat seorang peserta yang lulus seleksi CPNSD, padahal yang bersangkutan tidak mengikuti seleksi.
Sedangkan keluhan lain, diantaranya menuduh panitia penyelenggara masih tidak konsisten, sarat dengan rekayasa dan tidak sesuai dengan UU N0.14/2009 tentang keterbukaan informasi publik.
Selain itu, Imam Taufik juga menduga masih banyak titipan yang dipasilitasi dalam proses perekrutan CPNSD 2010, atau sama dan sebangun dengan tahun lalu.
Menurut dia, meski dikerjasamakan dengan UI atau sekolah manapun, hanya sebagai pengolah data, sedangkan penentu hasilnya tetap bupati, katanya. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar