Wakil Bupati Garut, Rd. Diky Chandra mengkritisi para istri pejabat di lingkungan Pemkab/Setda setempat, yang berpola hidup konsumtif, bahkan lebih berkuasa daripada pejabatnya sendiri.
Mereka itu, secara persuasif akan dilakukan pembinaan termasuk kepada istri pejabat yang ikut campur mengatur dan menyuruh pegawai, karena bisa berakibat rusaknya pemerintahan, tegas Wabup saat didesak pertanyaan Garut News, Rabu.
Seusai menghadiri puncak peringatan Hari Ibu 2010, Diky Chandra juga katakan konsumtifnya istri pejabat, merupakan karakter atau pribadi mereka, yang memang mungkin hanya itu kemampuan yang dapat mereka tampilkan.
Tanpa memikirkan, berbelanja di Bandung atau di luar daerah, justru peredaran uangnya pun akan terus mengalir ke luar daerah.
Sementara itu, Ny. Rani Permata Diky Chandra, mendapatkan penghargaan sebagai tokoh perempuan bidang sosial.
Kepada Garut News, dia menyatakan saatnya kaum ibu tidak lagi berpangku tangan, melainkan hendaknya bisa bergerak di bidang apapun yang memberikan kontribusi positip.
Sedangkan masih rendahnya kualitas SDM kaum ibu di pedesaan, Ny. Rani mengajak para tokoh beserta unsur Pimpinan setempat ikut serta turun tangan mengantisipasi dan menanggulanginya.
Antara lain dengan merangkul sekaligus mengajak dan memotivasi kaum ibu, agar bisa lebih maju dan berkembang, katanya.
Menyikapi masih banyaknya istri pejabat yang konsumtif, antara lain dia antisipasi dengan menampilkan busana batik Garutan yang harganya paling murah pada kegiatan fashion belum lama ini.
Ini dimaksudkan, agar kita tidak perlu mengenakan pakaian yang mahal, melainkan yang terpenting bisa melakukan kreativitas dan inovasi, imbuh Ny. Rani, yang juga berupaya supaya batik Garutan bisa dibeli oleh berbagai kalangan. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar