Administratur Perum Perhutani KPH Garut, M. Yusuf Noorhajiyanto, SHut menyatakan, keberhasilan “Pengelolaan Hutan bersama Masyarakat” (PHBM), bisa mengantisipasi bahkan menanggulangi “degradasi” potensi sumberdaya hutan di daerahnya.
Menyusul PHBM, sistim pengelolaan sumberdaya hutan dengan pola kolaborasi yang bersinergi, antara Perhutani dan masyarakat desa hutan atau para pihak yang berkepentingan, dalam upaya mencapai keberlanjutan fungsi dan manfaat sumberdaya hutan yang optimal.
Dan peningkatan “Indek Pembangunan Manusia” (IPM) yang bersifat fleksibel, partisipatif dan akomodatif, ungkapnya dihadapan 70 peserta sosialisasi penanggulangan bencana, kerjasama Perum Perhutani KPH Garut dengan BPBD setempat, Jumat.
Sedangkan luas hutan di Kabupaten Garut, 107.862 hektare terdiri hutan konservasi 26.723,52 hektare, hutan lindung 75.571,96 hektare, hutan produksi terbatas 5.400,42 hektare serta hutan produksi seluas 166,10 hektare.
Di wilayahnya, kata M. Yusuf Noorhajiyanto, terdapat 187 desa pangkuan hutan, dengan jiwa PHBM, mengelola SDH secara bersama, berdaya dan berbagi, dengan semua pihak yang berkepentingan (sakehorder) plus tanggungjawab sosial, katanya.
Proporsi hak kelompok MDH terhadap hasil hutan kayu jati atau selain jati, yang perjanjian kerjasamanya dilakukan pada kondisi tanah kosong, dengan hasil tebangan penjarangan pertama 100 persen, hasil tebangan penjarangan lanjutan 25 persen, serta hasil tebangan habis 25 persen.
Wakil Administratur Perum Perhutani KPH Garut, Cecep Mahmudin kepada Garut News juga mengemukakan, pada 2011 mendatang antara lain memprogramkan penanaman bambu haur pada lokasi miring.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Garut, Ir H. Eddy Muharam, M.Si ketika membuka kegiatan sosialisasi tersebut, antara lain mengatakan sangat diperlukannya upaya nyata meminimalkan konsekuensi dampak bencana alam.
Karena di daerahnya selama ini, paling sering terjadi bencana banjir dan tanah longsor, bahkan dengan kondisi cuaca ekstrim juga diperlukan upaya adaptasi, termasuk kewaspadaan masyarakat dan peran sertanya mengantisipasi bencana akibat ulah manusia.
Sedangkan Nono Mujiono dari BPBD Garut, dengan sangat detail mempresentasikan beragam jenis bencana serta upaya penanggulangan dampak bencana, termasuk tantangan upaya penanggulangannya. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar