Nyaris setiap lekukan kaki dan lembah gunungapi Guntur di Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali semakin gencar digerus potensi pasir serta batunya, bahkan sekarang memanfaatkan sekurangnya dua unit alat berat, berupa becko.
Diindikasikan, dioperasionalkannya pun bukan atas nama perorangan, melainkan oleh lembaga bisnis, malahan terdapat sekitar lima pengusaha yang mengoperasionalkannya, ungkap Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda setempat, H. Budiman, M.Si kepada Garut News, Senin.
Sehingga warga sekitarnya, gencar pula melemparkan ancaman, akan kembali marak melakukan penambangan meski secara ilegal, jika pemerintah serta aparat penegak hukum, tidak segera melakukan tindakan tegas, katanya.
Sementara itu BKSDA Jabar, kembali mempertanyakan sejauh mana tindak lanjut hasil pertemuan maupun kesepakatan pada 2008 lalu, yang menggulirkan tiga kesimpulan berupa alih profesi, alih lokasi serta alih komoditi, termasuk menggali kubangan penghalang penambang pasir.
Budiman juga mengemukakan, kini akan kembali dilakukan pendekatan jangka pendek berupa pemahaman agar para penambang tidak menggunakan alat berat melainkan secara manual, berkoordinasi dengan aparat penegak hukum serta sosialisasi bahaya bencana longsoran.
Jangka panjangnya, merealisasikan alih profesi, alih lokasi dan alih komoditi, yang dikoordinasikan dengan SKPD terkait, diantaranya pada lingkup ekonomi, katanya.
Termasuk melibatkan peran serta para pengusaha hotel dan restoran di kawasan wisata Cipanas, agar terwujud sabuk pengaman kaki gunungapi Guntur, yang diharapkan bisa berjalan mulai awal 2011 mendatang.
Sekaligus menanggulangi sekitar 104 kepala keluarga (KK) pedagang kaki lima (PKL) asal Garut, yang terusir dari Alun-Alun Bandung, menyusul kebijakan tersebut telah disosialisasikan sejak lima tahun lalu oleh Walikota Bandung.
Mereka kini sebagian besar kembali ke Garut, yang umumnya warga asal sekitar kaki gunungapi Guntur, sehingga bisa dipastikan daripada menganggur maka terpaksa kembali menjadi penambang liar, yang selama ini dikenal dengan sebutan “Ajag” (anak jalanan gunungapi Guntur). ****(John).
0 comments:
Posting Komentar