Garut News, ( Senin, 27/12 ).
Alokasi dana Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, yang bersumber dari APBD setempat pada 2011 mendatang diprediksikan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, atau dari Rp36 miliar menjadi sekitar Rp24 miliar.
Sementara itu, kewajiban memenuhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2011 mengalami peningkatan, dari Rp1,7 miliar menjadi sekitar Rp3,1 miliar, padahal cakupan operasionalnya sangat banyak.
Diantaranya, kesehatan ibu melahirkan, pemberantasan penyakit menular, imunisasi, peningkatan status gizi, kesehatan sekolah, membantu penyandang thalasaemia, penanggulangan DBD serta malaria, ungkap Sekretaris Dinkes setempat, Drs H. Herdi Hidayat, kepada Garut News, Senin.
Termasuk menanggulangi 80 persen dari 50.000 an ibu hamil penderita anemia, serta belasan kecamatan yang didera kekurangan yodium atau rawan GAKY, sehingga diharapkan dalam pembahasan RAPBD 2011 dengan kalangan legislatif, alokasi dana Dinkes tersebut, bisa mendapatkan penambahan, katanya.
Masih menurut Herdi Hidayat, kewajiban memenuhi PAD antara lain diperoleh dari 64 Puskesmas, 15 diantaranya Puskesmas Dengan tempat Perawatan (DTP), pemeriksaan/kesehatan haji, pemeriksaan kualitas air serta wajib pemeriksaan sumur milik perusahaan.
Tetapi khusus pemeriksaan kualitas air dan wajib pemeriksaan sumur milik perusahaan, Rancangan Peraturan Daerahnya (Raperda) nya, masih dalam proses pembahasan.
Karena itu, beragam penanggulangan masalah kesehatan di daerahnya, pada prinsipnya bisa dilaksanakan dengan maksimal, jika didukung ketersediaan dana yang memadai pula, ujar Herdi Hidayat.
Selama ini pun, kesehatan dasar masyarakat ditangani Puskesmas di wilayah penduduk masing-masing, kemudian memberikan rujukan ke RSU dr Slamet maupun RSHS Bandung, katanya, menambahkan. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar