Garut News, ( Minggu, 5/12 ).
Wakil Bupati Garut, Rd. Diky Chandra menyatakan, sangat senang bahkan memberikan apresiasi, terdapatnya pengungkapan “indikasi” kecurangan penerimaan CPNSD 2010 serta jual beli jabatan, jika disertai bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.
Dia juga mengemukakan harapannya, penyelenggaraan seleksi CPNSD 2010 bisa membawa perubahan dari sesuatu yang buruk dapat diperbaiki, sekaligus membukakan tabirnya, ungkap Wabup saat didesak pertanyaan Garut News, Minggu.
Seusai memulai pelaksanaan seleksi CPNSD 2010 di SMKN 1 Garut, kembali didesak pertanyaan mengenai apakah selama ini tabir yang buruk itu tertutupi, Wabup Diky Chandra mengatakan pula, fenomena tersebut mungkin tak hanya terjadi di Garut sehingga tugas kita terus memperbaikinya.
“Perlunya upaya meminimalisir beragam adanya indikasi kecurangan, agar terdapat perubahan ke arah yang lebih baik,” katanya.
Sehingga dirinya pun, berkeinginan dan mengusulkan agar “display” pemeringkatan hasil seleksi se Wilayah Priangan bisa dibuka di Garut, sebagai model baru, ujar Diky Chandra.
Ditanya pelaksanaan CPNSD 2010, dikerjakan samakan dengan Universitas Indonesia, apakah kerjasama dengan UNPAD sebelumnya sangat diragukan kredibilitasnya, Diky Chandra katakan tidak demikian, melainkan sebagai upaya penyegaran, katanya.
Ketua Komisi A DPRD Garut, Nono Kusyana juga didesak pertanyaan tentang indikasi kecurangan penerimaan CPNSD tahun lalu berkesan dibiaskan, dia menegaskan janjinya sepanjang ada bukti, tidak akan dibiaskan.
Ditemui terpisah Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) setempat, Djadja Sudardja, M.Si ketika didesak pertanyaan Garut News, tentang apakah terdapat jaminan secara yuridis seleksi penerimaan CPNSD saat ini, benar-benar bebas dari kecurangan serta persekongkolan.
Dia menyatakan “insyaallah”, kembali dicecar pertanyaan yang dimaksudkan dengan “insyaallah”, Djadja mengatakan harapannya demikian, ungkapan senada juga dikatakan aparat Inspektorat Garut.
Sementara itu, Fauzia Ernarawati, M.Si dari Universitas Indonesia kepada Garut News menyatakan, diselenggarakannya pembukaan display peringkat hasil seleksi CPNSD berlokasi di Kabupaten Garut, sangat tergantung permintaan Pemkab setempat.
“ Minim Peminat “
Peluang menjadi PNS bagi dokter spesialis syaraf serta dokter spesialis penyakit dalam di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sangat sepi peminat pada seleksi penerimaan CPNSD 2010 ini, menyusul masing-masing hanya terdapat satu pelamar.
Formasi yang tersedia juga masing-masing satu, sehingga jika mereka mengikuti seleksi termasuk aturannya yang normatif, maka dipastikan keduanya bisa dinyatakan lulus seleksi CPNSD 2010, ungkap Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) setempat, Djadja Sudardja.
Fenomena serupa juga berlangsung pada dua formasi pengawas sistem transfortasi darat, pelamarnya hanya dua tamatan D III LLAJ, sedangkan pelamar paling banyak antara lain formasi bagi klasifikasi tenaga kependidikan terdapat 6.067 pelamar yang dipanggil, padahal formasinya 91.
Djadja Sudardja juga mengemukakan, dari 11.779 berkas lamaran, yang dipanggil bisa mengikuti seleksi pada 5 Desember 2010 sebanyak 10.199 pelamar atau terdapat 1.580 berkas lamaran yang dinyatakan “Tidak Memenuhi Syarat” (TMS), katanya.
Mereka memperebutkan peluang 203 CPNSD, dengan peserta seleksi terdiri 6.067 pelamar tenaga kependidikan yang dipanggil, 1.629 pelamar tenaga kesehatan serta selebihnya pelamar tenaga teknis yang dipanggil dapat mengikuti seleksi.
Seleksi berlangsung pada 509 ruangan di 41 lokasi, mengerjakan 100 soal Tes Kompetensi Dasar (TKD) serta Tes Kompetensi Bidang (TKB), menyusul terdapat 19 dus soal dari Universitas Indonesia (UI), pembukaan seleksinya dilakukan di SMKN 1 Garut oleh Wabup Rd. Diky Chandra.
Sebanyak 19 dus berisikan 509 amplop, masing-masing terdapat 20 ekslemplar berkas soal seleksi, demikian Djadja Sudardja. ****(John).
0 comments:
Posting Komentar