Garut News, ( Senin, 20/12 ).
Perum Perhutani KPH Garut, telah menyalurkan bantuan pinjaman modal “program Kemitraan Dan Bina Lingkungan” (PKBL) yang berbunga sangat rendah, kepada 360 mitra binaan senilai Rp1.725.165.000.
Menyusul di daerah ini terdapat 187 “Lembaga Masyarakat Desa Hutan” (LMDH), sehingga melalui PHBM dan PKBL bisa menjadikan hutan sebagai penyangga kehidupan, dengan menggerakan perekonomian mikro masyarakat, ungkap Administratur Perum Perhutani KPH Garut, M. Yusuf Noorhajiyanto, SHut kepada Garut News, Senin.
Dia mengemukakan hal itu, seusai menyampaikan bantuan pinjaman modal PKBL 2010 kepada 16 mitra binaan senilai Rp130 juta, sedangkan total bantuan yang jumlahnya telah mencapai Rp1,725 miliar lebih tersebut, direalisasikan sejak 1991 hingga 2010 ini, katanya.
Pinjaman berbunga enam hingga delapan persen per tahun, dari sisa pinjaman dengan jangka waktu pengembalian 36 bulan ini, pasca tahun 2000 proses capaian pengembaliannya lancar bahkan sangat tinggi, sehingga dana yang telah dikembalikan oleh mitra binaan sebesar Rp1,1 miliar lebih.
Dipastikan, total bantuan yang telah mencapai Rp1,725 miliar lebih, selama dua dasa warsa terakhir, perkembangan dan dampak nilai manfaatnya telah berkembang beberapa kali lipat.
Administratur Perum Perhutani, M. Yusuf Noorhajiyanto juga berpendapat “Leuweung Hejo, Masyarakat Bisa Ngejo” (hutan hijau lestari bisa menjadi penyangga kehidupan) secara ekologis maupun ekonomis, katanya pula.
Kepala Dishut setempat, Ir H. Eddy Muharam, M.Si katakan, PKBL yang dilaksanakan sejak 1991 merupakan kepedulian BUMN bagi warga di sekitar hutan lindung, yang harus diperlakukan khusus, terlebih lagi Kabupaten Garut merupakan “Daerah Aliran Sungai” (DAS) hulu Cimanuk.
Sehingga diperlukan kualitas daya tangkal masyarakat sekitarnya, untuk dapat mengantisipasi bahkan ikut serta menanggulangi terjadinya intervensi yang mengganggu kelestarian hutan lindung, antara lain melalui penguatan usaha ekonomi mikro, imbuhnya.
Kepala Subsi Bidang PHBM dan PKBL Perhutani setempat, Iwan Setiawan menyatakan, pemberian bantuan modal tersebut, untuk memberdayakan perekonomian masyarakat sekitar hutan, agar mereka bisa ikut serta menjaga, memelihara serta melestarikan hutan antara lain sebagai sumber hidrologis. *** (John).
0 comments:
Posting Komentar