Garut News, ( Senin, 22/11 ).
Saat ini sekurangnya terdapat 1.371 balita atau 0,76 persen dari 2,4 juta penduduk Kabupaten Garut, Jawa Barat, berkondisi gizi buruk, yang dipastikan bisa berpengaruh jelek pada beragam perkembangan produktivitas mereka.
Selain itu antara lain pada tingkat intelegensia, serta tumbuh kembangnya, sehingga jika dibiarkan hingga sepuluh tahun mendatang, bisa mengakibatkan “los generation” atau generasi hilang, ungkap Kepala Dinas Kesehatan setempat, H. Hendy Budiman, M.Kes kepada Garut News, Senin.
Dia juga mengingatkan, kondisi gizi buruk dapat menimbulkan komplikasi ikutan beragam jenis penyakit, menyusul tidak sesuainya antara tinggi badan dengan berat badan dan usia balita.
Hendy Budiman katakan, penanganan maupun penanggulangan gizi buruk merupakan ranah secara lintas sektoral, sedangkan Dinas Kesehatan merupakan sektor bagian hilir, sementara pada bagian hulu diantaranya terdapat Badan Ketahanan Pangan.
Disusul Sektor Ekonomi lainnya, yang diharapkan bisa meningkatkan daya beli maasyarakat, termasuk meningkatkan usaha ekonomi produktif masyarakat, katanya.
Menyikapi sangat banyaknya murid SD yang mendapatkan sentuhan program makanan tambahan, dia berpendapat bukan merupakan aib melainkan sebagai rakhmat dan tidak merasa malu, karena bisa meningkatkan kualitas gizi anak, ungkapnya. *** (John).
0 comments:
Posting Komentar