Garut News, ( Jumat, 26/11 ).
Ketua FPI Pusat, Al Habib Rizik Shihab menyerukan, agar Bupati Garut memiliki keberanian menerbitkan Surat Keputusan (SK) tentang pembubaran aliran sesat “Ahmadiyah”, seperti di Kabupaten Purwakarta dan pada salah-satu provinsi di Sumatera Selatan.
“Di Purwakarta pun, Bupatinya memiliki keberanian membubarkan Ahmadiyah, mengapa di Kabupaten Garut masih belum dilakukan,” tegas Rizik Shihab pada Taqblik Akbar yang diselenggarakan “Gerakan Rakyat Anti Ahmadiyah” (GERAM) Garut, di Alun-Alun setempat, seusai shalat Jumat.
Namun dia mengingatkan, agar Umat Islam di daerah ini jangan “terprovokasi”, karena yang dibubarkan itu, bukan manusianya melainkan ajarannya, sehingga Umat jangan anarkis kecuali jika mereka mengganggu kita, ungkap Shihab dalam dakwahnya dengan nada lantang dan energik.
Kembali diingatkan, kita tak menghendaki pertumpahan darah, tetapi membubarkan aliran sesat Ahmadiyah, kemudian mengajak setiap individunya memeluk agama sesuai dengan aqidah Islam.
Menurutnya, kemungkinan selama ini banyak pemerintah daerah, yang khawatir menerbitkan SK pembubaran Ahmadiyah, akibat takut masyarakat menjadi anarkis dan terprovokasi, karena itu jika Bupati Garut menerbitkan SK pembubaran Ahmadiyah, maka jangan ada yang terprovokasi.
Pada uraian Taqblik Akbarnya, dikemukakan pula sejarah perjuangan dan pengorbanan Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan syiar Islam, yang sejak dahulu Ulama dan Islam sering di fitnah, dinilai ektrimis, radikal bahkan dituduh sebagai teroris.
Bahkan dari dahulu pun, budaya sogok itu telah ada, sehingga kini hendaknya kaum ulama jangan mau disogok untuk melemahkan dakwah Islam, dan ulama jangan ketemu pejabat untuk menyampaikan profosal, melainkan harus istiqomah di jalan Allah SWT, imbuhnya.
Para pejabat pun, hendaknya jangan menjebak ulama, melainkan harus banyak membantu pondok pesantren tanpa diminta oleh para ulama, di Jakarta pun ada Presiden yang takut membubarkan Ahmadiyah, demikian antara lain diungkapkan Al Habib Rizik Shihab.
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, H. Hilman Faridz, SE, M.Si yang hadir mewakili Wakil Bupati, kepada Garut News mengemukakan, adanya taqbliq akbar sebagai momentum yang sangat tepat, menyikapi adanya beragam perubahan, ditandai perkembangan signifikan IPTEK.
Termasuk perkembangan aqidah umat Islam, selain itu menyikapi perubahan iklim dan kondisi kemampuan bumi saat ini, sehingga melalui penyelenggaraan perhelatan ini diharapkan semua kalangan bisa memetik hikmahnya.
Malahan pada tahun baru 1432 Hijriyah, kita berharap mampu merubah perilaku dan meningkatkan kapasitas keimanan yang lebih baik, termasuk memaknai perjuangan Rasullullah Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat Hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Pada gilirannya pula, bisa mewujudkan generasi penerus yang menguasai IPTEK menghadapi berbagai perubahan, termasuk tetap intensif memelihara dan menjaga alam lingkungan hidup, sebagai salah satu wujud rasa syukur, katanya.
GERAM, antara lain terdiri barisan ulama, tokoh masyarakat Islam, Ormas, Mahasiswa, perguruan pencak silat, mengangkat tema bersama kita jadikan Kabupaten Garut, zona bebas aliran sesat Ahmadiyah. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar