Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, Dr Budihardja, DTMH, MPH kepada Garut News di gedung pendopo kabupaten, Jumat mengemukakan, kesenjangan maupun perbedaan sosial bidang kesehatan, tofografi antar daerah menghambat capaian Millenium Development Goals (MDG).
Menyusul kondisi selama ini, terdapat perbedaan daerah dengan daerah lainnya yang sangat mencolok, disusul minimnya pembiayaan serta penyebaran tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil, katanya ketika didesak pertanyaan Garut News, pada pencanangan kesiapan Kabupaten Garut dalam mencapai MDG 4 dan 5 (kesehatan balita dan ibu).
Dia mengingatkan, sejauhmana jajaran pemerintah daerah bisa menggerakan partisipasi masyarakat, serta bagaimana pula aparat bisa menanggapi berbagai keluhan kesehatan masyarakat, tegasnya.
Pihaknya pun mulai 2011 mendatang, akan mengirimkan dana bantuan berkisar Rp50 juta hingga Rp100 juta, bagi pemenuhan kebutuhan operasional setiap Puskesmas, yang pemanfaatannya tetap mendapatkan audit yang ketat, katanya.
Menjawab mengenai minimnya penyebaran bidan desa, dikatakannya kini merupakan kewenangan pemerintah daerah, terkait dengan pelaksanaan otonomi daerah, bahkan pada penyelenggaraan otonomi daerah, bantuan dana dari pusat tidak seperti ketika masih berlaku sentralisasi pemerintahan.
Pencanangan yang dilakukan Bupati Aceng H.M Fikri itu, dihadiri para camat, medis dan para medis juga undangan lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan setempat, dr H. Hendy Budiman, M.Kes kepada Garut News mengatakan, MDGS memiliki delapan indikator, terdiri menurunkan angka kelaparan, gizi, gender, pendidikan, kesehatan balita, ibu, HIV/AIDS, lingkungan serta kemiteraan global.
Dari delapan indikator tersebut, empat indikator lainnya merupakan bidang kesehatan, yang tidak punya pilihan lain kecuali harus siap dengan MDG, katanya. **** (John).
0 comments:
Posting Komentar