 |
| Seluruh jajaran Korpri Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada periode 2010-2015 berkomitmen membangun soliditas secara menyeluruh dan berkelanjutan, sehingga bisa dirasakan manfaatnya sebagai wadah yang independen. Penegasan tersebut, dikemukakan Sekda setempat H. Hilman Faridz, SE, M.Si kepada Garut News, seusai dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Garut, periode 2010-2015 oleh Ketua Dewan Pengurus Korpri Provinsi Jawa Barat, Lex Laksamana, di gedung Korpri Garut, Selasa. ( Foto : John Doddy Hidayat ) |
Seluruh jajaran Korpri Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada periode 2010-2015 berkomitmen membangun soliditas secara menyeluruh dan berkelanjutan, sehingga bisa dirasakan manfaatnya sebagai wadah yang independen.
Penegasan tersebut, dikemukakan Sekda setempat H. Hilman Faridz, SE, M.Si kepada Garut News, seusai dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Garut, periode 2010-2015 oleh Ketua Dewan Pengurus Korpri Provinsi Jawa Barat, Lex Laksamana, di gedung Korpri Garut, Selasa.
Menjawab pertanyaan mengenai selama ini terdapat indikasi, adanya anggota Korpri yang kariernya teraniaya bahkan dizalimi, Hilman Faridz katakan, secara terencana dan terukur akan membenahi kondisi tersebut.
Sebagaimana pelaksanaan reformasi birokrasi, juga berlangsung secara gradual maupun bertahap, katanya.
Sementara itu, Lex Laksamana antara lain mengingatkan, Korpri harus tanggap terhadap kritikan masyarakat, bertindak secara professional dan proporsional, dengan dilandasi niat yang tulus melaksanakan pengabdian kepada bangsa dan Negara.
Mereka yang dikukuhkan, juga antara lain Sekretaris Korpri, Rachmat, M.Si, Bendahara serta tujuh Ketua Bidang antara lain Bidang Pemberdayaan Perempuan, Diketuai Hj. Elka Nurhakimah, M.Si.
Elka mengemukakan, perlunya meningkatkan advokasi pada setiap anggota Korpri yang mengalami permasalahan apapun, termasuk melaksanakan kewenangan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi di lingkungan SKPD nya masing-masing.
Kepala Dinsosnakertrans itu, juga mengemukakan telah melaporkan kepada Badan Nasional Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), menyusul terdapat tiga TKI asal Garut, yang bekerja di Arab Saudi yang hingga kini putus komunikasi dengan keluarganya.
Seorang TKI lainnya tidak mendapatkan gaji dari majikannya di Arab Saudi, ungkap Elka Nurhakimah, menambahkan. *** (John).
0 comments:
Posting Komentar