Garut News, ( Kamis, 25/11 ).
Direktur Perlindungan Tanaman Hortikultura pada Kementrian Pertanian, Dr Sukirno menyatakan di Cisurupan Garut, Rabu, hingga kini tingkat konsumsi masyarakat terhadap holtikultura masih sangat rendah, atau dibawah separuh yang disyaratkan FAO.
Rata-rata setiap penduduk di Indonesia, hanya mengonsumsi sayuran 40 kg/tahun/orang, padahal yang disyaratkan Organisasi Pangan Dunia (FAO), minimal 70 kg/tahun/orang, sedangkan konsumsi terhadap buah-buahan lebih rendah lagi, atau dibawah 40 kg/tahun/orang, katanya.
Kondisi tersebut, menunjukan pangsa pasar produk hortikultura di Indonesia masih sangat besar, menyusul nilai jeruk impor selama ini mencapai sekitar Rp1,7 triliun/tahun, sehingga berpeluang bagi Garut untuk terus meningkatkan pengembangan jenis komoditi tersebut.
Padahal produk buah-buahan impor, yang dipasarkan di Indonesia merupakan barang lama, yang mungkin di negara penghasilnya berharga murah, namun masih bisa dikonsumsi di Indonesia, karena kualitas mata dagangannya bagus atau tidak cepat membusuk.
Sukirno juga mengingatkan, guna meningkatkan pengembangan hortikultura sangat diperlukan upaya awal, berupa pengadaan bibit unggul dan baik, maupun dengan varietas yang unggul pula, dan pemkab setempat pun harus mendukung sarana jalan serta peluang pasar yang besar.
Selain itu, tidak hanya meningkatkan produksi, melainkan kualitas produk agar memiliki daya saing untuk dapat menembus aspek pasar, dengan tidak mengabaikan kelestarian lingkungan melalui pemanfatan teknologi ramah lingkungan, diantaranya menerapkan pestisida nabati.
Sehingga juga bisa mewujudkan ketahanan pangan sekaligus agro wisata, yang bernilai jual tinggi serta bernilai ekonomi tinggi pula, imbuhnya. *** (John).
0 comments:
Posting Komentar