Garut News, ( Sabtu, 26/2 ).
Ketua “Aliansi Pita Putih Indonesia” (APPI) Kabupaten Garut, Ny. Rani Permata Diky Chandra menyatakan, Sabtu, institusinya akan terus berkiprah untuk menurunkan angka kematian bayi serta angka kematian ibu, di seluruh daerahnya.
Menyusul hingga kini kedua angka kematian tersebut dinilai masih tinggi, sehingga beragam upaya termasuk pemberdayaan kaum perempuan dengan melibatkan seluruh stakehorder secara terus-menerus dilaksanakan, tegasnya kepada Garut News.
Diantaranya, setiap proses persalinan diupayakan mendapat pendampingan tenaga medis maupun para medis, bisa terpenuhinya kebutuhan gizi keluarga serta balita juga dapat terpenuhinya unsur “Millenium Development Goals” (MDGs), katanya.
Sehingga diperlukan pula kebersamaan yang saling bersinergi dari semua pihak, termasuk dari jajaran Dinas Kesehatan setempat, dengan dukungan peran serta masyarakat itu sendiri.
Angka kematian bayi di Kabupaten Garut (per seribu kelahiran hidup) pada akhir 2010 masih mencapai 50,89 disusul angka kematian ibu (per 100.000 kasus kelahiran) pada periode sama juga tinggi, yakni 210,86.
Data BPS itu, meski merupakan angka proyeksi tetapi diperlukan keseriusan dari semua pihak, untuk bersama-sama berupaya menurunkannya, ungkap Ny. Rani, mengingatkan.
Karena kedua unsur indek kesehatan tersebut, sebagai penunjang untuk meningkatkan kualitas “Indek Pembangunan Manusia” (IPM) di Kabupaten Garut, yang pada akhir 2010 masih bertengger pada angka 71,51.
Atau dalam rentang waktu lima tahun terakhir ini, meski terjadi peningkatan IPM, namun peningkatannya masih di bawah satu digit, ungkapnya.
IPM Garut 2006 (69,51), 2007 (69,99), 2008 (70,52), 2009 (70,98) serta IPM pada akhir 2010 dengan angka 71,51, katanya. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar