Garut News, ( Sabtu, 26/2 ).
Masih mewabahnya virus flu burung (Avian Influenza/AI/H5N1) pada lima desa di Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut, Jawa Barat, diperlukan upaya paksa depopulasi (pemusnahan) terbatas, terutama bagi ternak unggas yang tertular.
Untuk memutus mata rantai penyebaran jenis penyakit mematikan itu, menyusul selama ini dilakukan pendekatan dan sosialisasi, namun sebagian besar warga masih enggan memusnahkan ternaknya, tegas Kepala Seksi Keswan, drh Dyah Savitri, MA kepada Garut News, Sabtu.
Dia menegaskan hal tersebut, saat membesuk pasien baru atas nama LA(3), yang terpaksa sejak Sabtu dini hari sekitar Pukul 04.30 WIB dirawat di ruang isolasi suspect flu burung, RSU dr Slamet Garut, merupakan pasien suspect kedua setelah Ny. AK(49).
Menurut petugas ruang isolasi, Asep Roni Aryanto, meski LA belum mengalami penurunan Lekosit, tetapi memiliki gejala suspect H5N1 bersuhu 36,3 derajat Celsius, sehingga segera dilakukan apus hidung (APH) serta apus tenggorokan (APT) guna pemeriksaan laboratorium.
Dia warga Kampung Cangkuang RT.02/04 Dangdeur Kecamatan Banyuresmi, merupakan salah satu anak kembar Ny. Lia(20), yang kini ibunya berdomisili di Banjar Ciamis, sedangkan LA dipelira oleh UA maupun tantenya.
Sementara itu, jumlah unggas yang mati mendadak di Desa Karyasari, Banyuresmi, Sukaratu, Sukamukti serta Desa Bagendit, telah mencapai diatas seribu ekor, ungkap Dyah Savitri.
Ditemui terpisah, Wakil Bupati Garut Rd Diky Chandra menyatakan, sambil menunggu kebijakan lanjutan Bupati dalam penanganan serta penanggulangan penyebaran wabah flu burung, juga diharapkan kerjasama masyarakat memutus mata rantai bahaya penyebarannya.
Selain itu hendaknya pula, meningkatkan kebersihan lingkungan termasuk penataan kandang ternak yang bersih dan sehat, imbuhnya.
Ketua Aliansi Pita Putih Indonesia (APPI) Kabupaten Garut, Ny. Rani Permata Diky Chandra mengingatkan, terwujudnya Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bisa mencegah beragam jenis penyakit, termasuk serangan penyakit terhadap unggas.
Sehingga diperlukan upaya dari masyarakat itu sendiri, untuk bahu-membahu bergotong royong membersihkan lingkungan, termasuk rumahnya masing-masing juga saluran maupun sanitasi di sekitarnya. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar