Garut News, ( Senin, 14/2 ).
Kalangan akademisi termasuk dosen senior pada Universitas Garut (UNIGA), H. Budiman, SE, M.Si kepada Garut News, Senin menyatakan keprihatinannya terkait tidak sepadannya bentuk penghargaan bagi kalangan ilmuwan.
Menurut dia, fenomena yang menyedihkan ini ternyata tidak hanya terjadi di tingkat lokal atau kabupaten/kota, melainkan pada tingkat yang lebih luas pun demikian adanya.
Berupa adanya ketidak sepadanan maupun ketidak laikan, pemberian penghargaan kepada mereka yang berprestasi di bidang akademik, sementara penghargaan yang jauh lebih besar bahkan lebih tinggi secara ekonomi.
Diberikan kepada mereka, yang dianggap berprestasi di bidang lain, contohnya seni olah vokal, dengan beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya yakni pemahaman dari masyarakat itu sendiri atas aktivitas dan benefit yang disumbangkan oleh kedua bidang tersebut.
Masih ditanggapi dan diapresiasi secara kurang proforsional, artinya artis penyanyi masih dinilai lebih berarti ketimbang seseorang innovator di bidang Iptek atau Sains, sebab yang satu lebih populis daripada yang lain, ungkap Budiman.
Menyusul karya ilmiah Iptek maupun Sains, tidak langsung manfaatnya dirasakan oleh masyarakat, sehingga diperlukan komitmen dari semua pihak termasuk kalangan pers, yang diawali dengan komitmen pemerintah, imbuhnya.
Berupa perubahan paradigma masyarakat dengan komitmen menunjang kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan, terselenggaranya publikasi dan promosi yang proporsional, serta bentuk penghargaan itu sendiri harus sepadan.
Berupa nilai dan bentuk penghargaan itu sendiri, jika bangsa ini berkeinginan maju di bidang Iptek dan Sains.
Sumber lainnya katakan, kondisi selama ini justru diperparah masih adanya kalangan tertentu, yang justru ketakutan bahkan curiga jika berhadapan dengan orang cerdas dan pintar. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar