Garut News, ( Rabu, 9/2 ).
Pada 2025 mendatang Kabupaten Garut, Jawa Barat, memerlukan sekurangnya 11 rumah sakit (Rumkit), guna memenuhi rasio fasilitas kesehatan masyarakat dengan perkembangan jumlah penduduk.
Menyusul pada akhir 2010 lalu, telah dihuni 2.417.404 penduduk yang semestinya terdapat lima Rumkit, namun kenyataannya hanya memiliki dua Rumkit, ungkap Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda, H. Budiman, SE, M.Si kepada Garut News, Rabu.
Kondisi rasio yang timpang tersebut, mengisyaratkan ketersediaan kecukupan sarana kesehatan masyarakat tidak memadai, berakibat kemungkinan banyak pasien tidak terlayani, padahal kualitas derajat kesehatan masyarakat berkontribusi pada peningkatan IPM, katanya.
Sementara itu laju pertumbuhan penduduk 1,53 persen setiap tahunnya, dengan sebaran pada 42 wilayah kecamatan yang radius jangkauannya sebagian besar sangat jauh, diperparah kondisi ruas jalan sarana angkutan juga belum memadai.
Antara lain menyebabkan indek kesehatan di Kabupaten Garut sangat rendah atau hanya 67,35 atau meningkat 0,35 dibandingkan 2009 lalu.
Karena itu, dia sangat apresiasi terhadap Yayasan Al–Musadaddiyah, akan segera mewujudkan pembangunan rumah sakit berkonstruksi lima lantai, dengan menelan dana sekitar Rp340 miliar.
Pembangunan Rumkit tersebut, rencananya terobsesi cukup lama menyusul masih rendahnya indek kesehatan di Kabupaten Garut, hingga sekarang masih memiliki dua Rumkit, sedangkan di Tangerang terdapat 29 Rumkit bahkan di Tasikmalaya pun terdapat empat Rumkit.
Ketua Yayasan Al-Musadaddiyah Garut, KH. Cecep Abdul Halim, Lc mengemukakan kondisi memprihatinkan tersebut mendorong pihaknya menggandeng kalangan investor mewujudkan Rumkit untuk menjaring konsumen, yang selama ini berobat ke Bandung atau ke luar daerah lainnya.
Maka proses perijinannya dibahas bersama berbagai institusi teknis terkait dihadiri pula Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda setempat, H. Budiman, SE, M.Si, ungkap Cecep Abdul Halim. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar