Garut News, ( Sabtu, 19/2 ).
Sekurangnya 300 an bangkai ayam positip terserang penyakit flu burung (Avian Influenza/AI/H5N1), tersebar di perkampungan penduduk Desa Sukaratu dan Desa/Kecamatan Banyuresmi.
Bahkan banyak diantara bangkai yang terinfeksi jenis penyakit mematikan tersebut, dibuang pada sembarang tempat, antara lain di selokan serta di bawah rumpun bambu dengan menebarkan bau busuk sangat menyengat tertiup angin kemana-mana.
Kepala Bidang Keswan dan Kesmafet Disnakanla setempat, Ir Dida Karyana kepada Garut News, Sabtu, menyatakan serangan H5N1 di kedua desa Kecamatan Banyuresmi itu, berlangsung sejak 11 Pebruari lalu.
Sehingga beragam jenis unggas yang tertular harus segera dimusnahkan, selain itu pihaknya bersama masyarakat melaksanakan penyemprotan disinfektan dilanjutkan kegiatan vaksinasi selama 21 hari ke depan, ungkap Dida Karyana.
Untuk memutuskan mata rantai sporadisnya serangan flu burung, yang kondisinya kini bisa diklasifikasikan “Out Break” maupun tidak bisa dikendalikan, sehingga dapat mengancam terhadap keselamatan jiwa warga di sekitarnya.
Maka sebanyak 20 bangkai ayam langsung dilakukan “disposal”, maupun pembakaran serta penguburan massal, kemudian dilaksanakan penyemprotan disinfektan pada bekas lokasi pembuangan.
Serangan di Kampung Warung Desa Banyuresmi ini, merupakan serangan ketiga selama 2011, yang sebelumnya di Leuwigoong serta di Kampung Gadog Desa Sukaratu, katanya.
“Warga Belum Rela Pemusnahan”
Namun hingga Sabtu sore (19/2), masih belum bisa dilaksanakan pemusnahan unggas, akibat warga setempat merasa keberatan ternak ayamnya didepopulasi, meski telah disosialisasikan bahaya penularan flu burung, yang bisa menyerang manusia.
Padahal perkembangan penularan H5N1 bisa mencapai radius 10 km, sementara itu jarak antara Desa Sukaratu dengan Desa/Kecamatan Banyuresmi sejauh 3 km.
Ketua RW. 05 Warung, Komaruddin menyatakan, akan berupaya kembali bermusyawarah dengan warga, sehingga diharapkan mereka bisa menyadari bahaya penularan H5N1, kemudian iklas ternaknya yang tertular di musnahkan.
Ditemui terpisah Kepala Seksi Pengamatan Penyakit pada Dinkes kabupaten Garut, Atik Rachmat kepada Garut News, mengemukakan jajarannya pun termasuk dari Puskesmas Banyuresmi, akan senantiasa melaksanakan investigasi.
Sehingga jika terdapat warga sekitarnya, yang memiliki gejala terserang jenis penyakit tersebut akan segera dilakukan pengobatan serta perawatannya, secara berjenjang mulai dari Puskesmas, yang menyediakan jasa layanan 24 jam setiap hari.
Korban penderitanya pun, akan langsung dilakukan therafi bahkan jika perlu juga langsung dibawa ke rumah sakit rujukan flu burung, katanya.
Sementara itu, kondisi Perkampungan Warung, cukup padat dan terbilang kumuh, diantaranya terdapat pemilik rumah membuat kandang ayam menempel di pinggir rumahnya, dengan kondisi sangat kotor serta sarat kotoran ternak. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar