Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Garut, Hj. Elka Nurhakimah, M.Si kepada Garut News, Senin, mengemukakan, tidak terdapat satu pun tenaga kerja asal daerahnya yang secara formal bekerja di Mesir atau di Tunisia.
Sejauh ini sama sekali tidak terdapat TKI asal Garut yang tercatat bekerja di Mesir, meski tidak mustahil jika ada tenaga kerja asal Garut bekerja di Mesir dan Tunisia tanpa melalui proses Dinsosnakertrans setempat, maupun keberangkatannya langsung dari kabupaten lain, katanya.
Karena menurutnya, Mesir dan Tunisia bukan tujuan pencari kerja TKI melainkan terdapat mahasiswa asal Garut yang belajar di Kairo, pendataannya pun terdapat di Imigrasi, sedangkan tujuan pencari kerja di kawasan Timur tengah lainnya atau diluar Mesir, katanya.
Elka juga menjelaskan, selama 2010 terdapat 15 kasus kecelakaan kerja di daerahnya, sepuluh kasus diantaranya akibat kecelakaan lalu lintas, menyebabkan dua tewas, serta masing-masing dua korban cacat tetap serta cacat ringan.
Di daerahnya pula, terdapat 454 perusahaan terdiri 266 perusahaan kecil, 55 sedang dan 33 perusahaan besar, terdapat pula diantaranya 238 perusahaan peserta Jamsostek paket A dan 96 perusahaan paket B.
Dia menilai Perusahaan Perkebunan, yang selama ini paling patuh melaksanakan wajib lapor perkembangan pekerjanya termasuk mengikutsertakan dalam program Jamsostek.
Sementara itu, pada 2010 terdapat 23.584 pencari kerja, 737 diantaranya telah ditempatkan pada sektor formal dan informal, kendati cukup banyak peluang kerja namun pencari kerja asal Garut masih banyak yang tidak mau bekerja ke luar kabupaten, katanya pula.
Menyikapi perusahaan produk bulu mata palsu yang kini hanya bisa menerima pekerja baru dengan sogokan minimal Rp2 juta, Elka berjanji akan menugaskan pegawai untuk menyelidinya, meski pelaku dan korbannya diindikasikan suka sama suka dengan kondisi tersebut. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar