Garut News, ( Senin, 22/2 ).
Sekurangnya 600 ekor ayam mati mendadak akibat mengganasnya Avian Influenza (AI/H5N1), di Desa Sukaratu, Banyuresmi dan Desa Sukasari Kecamatan Banyuresmi Garut, bahkan hingga kini terdapat sekitar 14 warga setempat menderita influenza berat.
Serangan sporadis jenis penyakit mematikan itu, antara lain mengakibatkan sejak 12 Januari lalu sampai sekarang sekurangnya 437 ekor ayam mati mendadak di Desa Sukaratu serta Desa/Kecamatan Banyuresmi, ungkap Kabid Keswan Kesmavet Garut, Ir Dida Karyana.
Kepada Garut News juga mengemukakan, pada periode sama 162 ekor ayam mati mendadak pula di Desa Sukasari masih di Kecamatan Banyuresmi, sehingga total ternak yang mati mencapai 600 ekor, bahkan kemungkinan lebih, katanya.
Sedangkan dua kali kegiatan pembakaran serta penguburan bangkai ayam positip H5N1, mencapai sekurangnya 76 ekor di Kampung Warung Desa/Kecamatan Banyuresmi.
Masih menurut Dida Karyana, jajarannya masih terus melakukan pendekatan serta membujuk masyarakat, agar bersedia serta ikhlas ternaknya yang sekandang dengan ayam mati akibat H5N1, bisa dimusnahkan (didepopulasi).
Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Pengamatan Penyakit Dinkes Garut, Atik Rahmat kepada Garut News, mengemukakan hingga sekarang terdapat sekurangnya 14 warga Kampung Warung, Peundeuy, Tegalsari serta satu kampung lainnya di Kecamatan Banyuresmi terserang flu berat, namun masih belum diindikasikan tertular H5N1, katanya.
Selain diberikan dosis obat tamiflu sebanyak 75 mg per hari setiap penderitanya, juga terus diantisipasi dari serangan H5N1 selama lima hari mendatang, ujar Atik Rahmat. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar