“Mendesak Shelter Multi Guna”
Garut News, ( Minggu, 10/4 ).
Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat ini kian marak terjadi penyimpangan seksual maupun berhubungan intim dengan sejenis, bahkan diindikasikan kuat belasan remaja memiliki pasangan “lesbi”.
Sedangkan wanita pria (Waria) masih banyak yang beroperasi dan mangkal secara sembunyi-sembunyi pada habitatnya, di kawasan lapangan Merdeka Keerkhoof, mereka kerap bertransaksi badani di seputar lokasi ini.
Menyikapi perilaku penyimpangan seksual oleh kaum lesbi, yang umumnya remaja usia SMP dan SLTA, sangat disesalkan istri Wakil Bupati, Ny. Rani Permata Diky Chandra saat ditemui Garut News, Minggu.
“Saya sangat prihatin dengan kondisi tersebut, sehingga akan terus melakukan pendekatan kepada pihak orang tua maupun sekolahnya masing-masing”, tegasnya, tanpa menyebutkan nama orang tua serta sekolahnya itu.
Ny. Rani optimis kalangan remaja yang diindikasikan lesbi tersebut, masih bisa diselamatkan, jika segera didirikan shelter serba guna, sebagai sarana pembinaan yang terkoordinasi termasuk bagi anak terlantar, KDRT serta korban kekerasan seksual.
Mereka umumnya kalangan sosial menengah, yang banyak diantaranya berstatus pelajar SMP dan SLTA, katanya.
Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Garut, yang diketuai Nita K. Wijaya menyatakan, salah satu kendala pembinaannya, orang tua lebih mendukung anak putrinya bergaul dengan sesama perempuan, daripada dengan laki-laki.
Jika bergaul akrab dengan laki-laki, malahan sangat khawatir, ujarnya menirukan alasan orang tua yang anak putrinya terindikasi lesbi.
Namun sejauhmana kepedulian Pemkab setempat, untuk bisa segera mewujudkan shelter serba guna, “walahualam bi shawab” ***(John).
0 comments:
Posting Komentar