“Perkampungan di Kaki Perbukitan Berlembah Curam”
Garut News, ( Minggu, 24/4 ).
Tangisan memilukan bahkan histeris menggema memecahkan kesunyian punggung perbukitan Pasir Puyuh, di Kampung Campaka Sukahurip Desa Godok Karangpawitan Garut, saat empat jenasah korban tertimbun dan tergerus longsor di makamkan.
Mereka satu keluarga terdiri suami, istri serta kedua anak kandungnya, masing-masing Iin(45) kemudian istrinya Ny. Omih(42) disusul kedua anak kandung almarhum dan almarhumah, Ihom(15) serta Minah(12), dikebumikan, Minggu mulai Pukul 11.15 WIB.
Sedangkan jenasah Endin(56), pasca peristiwa bencana alam Sabtu malam (23/4) langsung dibawa ke rumahnya di Kampung Panagan Margawati, Endin korban tewas saat bertamu ke rumah almarhum Iin, ungkap Wakil Bupati Garut, Rd. Diky Chandra kepada Garut News di lokasi bencana alam tersebut.
Namun dari rumah korban, terdapat dua penghuni yang selamat, yakni Ros(16) serta Alo(15) berkat kesigapan keduanya menyelematkan diri, saat rumah yang mereka tempati mulai tertimbun dan tergerus longsor, kata Kepala Dinsosnakertrans setempat, H. Djadja Sudardja, M.Si menambahkan.
Kedua penghuni rumah yang selamat itu, semula mengira terjadi guncangan gempa bumi, kemudian melarikan diri, antara lain dengan menerobos dinding bilik maupun anyaman bambu, katanya.
Saat mendadak sontaknya berlangsung bencana, seisi rumah tengah ngobrol bercengkarama, dalam suasana udara dingin menyusul di luar berlangsung hujan sejak beberapa jam lalu, terdapat pula yang tengah melaksanakan shalat.
Rumah mereka disapu gerusan tanah, yang sebelumnya dipastikan memiliki banyak kandungan air, sehingga akan segera dilakukan inventarisasi kondisi rumah lainnya yang terancam serta rawan bencana di kaki bukit Pasir Puyuh itu, tegas Diky Chandra.
Karena itu seluruh institusi teknis terkait, akan membahasnya Senin (25/4) seusai apel bersama, termasuk menelisik kembali penerapan ketentuan untuk mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Masih menurut Wabup, sekali lagi alam peringatkan kita agar melindungi alam ini dengan benar, kami segenap jajaran pemerintah turut berduka atas meninggalnya lima saudara kita.
Diimbau pula, agar kita waspada khususnya kepada seluruh warga pada wilayah yang berkondisi rawan longsor serta banjir lumpur, lebih digalakan lagi Siskamling serta sikap gotong royong, imbuh Diky Chandra.
Diingatkan pula, perlu ditingkatkannya kepedulian sosial warga setempat, terutama bagi dua anggota keluarga yang bisa menyemalatkan diri, ungkapnya.
“Perkampungan di Kaki Perbukitan Berlembah Curam”
Perkampungan Campaka Sukahurip di Desa Godok Kecamatan Karangpawitan itu, terbaring pada ketinggian lebih dari 800 mdpl di kaki bukit Pasir Puyuh, bisa ditempuh melalui ruas jalan desa yang rusak berat sejauh delapan kilometer.
Dengan rata-rata tingkat kecuraman/kemiringan di wilayah perkampungan itu 45 derajat, dihuni sekurangnya 108 kepala keluarga (KK) atau 600 an jiwa, umumnya berprofesi sebagai petani sayuran serta buruh serabutan.
Sebagian besar rumah penduduk di lingkungan RT. 02/05 itu, rawan tergerus longsor, bahkan kini terdapat sekurangnya sepuluh rumah penduduk yang terancam, ungkap Ketua RW setempat, Opan Sopandi kepada Garut News.
Dia mengharapkan satu rumah penduduk diantaranya segera direlokasi, kemudian saluran drainase bisa mendapat bantuan dari Pemkab untuk segera membenahinya, serta perbaikan kerusakan lintasan ruas jalan desa.
Kepala BPBD Garut, Z. Munajat, M.Si menyatakan segera mengkoordinasikan penanggulangan pasca bencana, termasuk kegiatan sosialisasi mitigasi serta pemetaan inventarisasi wilayah, sebagaimana diungkapkan Kasie Kedaruratan BPBD, Cecep Hernandi, M.Si.
Kepala Seksi Banlinsos Disnakertrans, Dadang Bunyamin, S.Sos juga katakan, penanganan dua keluarga korban yang selamat dari bencana, segera dikoordinasikan dengan seksi lain di lingkungannya.
Wabup beserta Ny. Rani Permata Diky Chandra, juga membawa bantuan tanggap darurat berupa dua kwintal beras, lima selimut, delapan liter minyak goreng serta satu dus ikan sarden.
Wabup juga ikut serta menyalatkan empat jenasah korban bencana alam, serta mendatangi lokasi pemakaman, tak lama kemudian hadir Bupati Aceng H.M Fikri serta Kapolres, Dandim Garut, hadir pula Sekda Garut, H. Iman Alirahman, SH, M.Si juga Kabag Informatika, Dik Dik Hendrajaya, M.Si.
Terjadi pula rumah rubuh di Kampung Cireundeu Desa Tanjungsari, jaringan irigasi jebol di Kampung Tabrik Desa Jatisari, menyusul terjadinya bencana alam pasca waktu magrib antara lain akibat hujan deras disertai angin kencang.
Lokasi sawah lega pada dua wilayah RT di Ngamplang Kecamatan Cilawu juga tergenang, ungkap Dadang Bunyamin di lapangan bersama tujuh personil Tagana serta Kepala Bidangnya.
Wabup Diky Chandra juga Sabtu malam, meninjau langsung bencana alam gerusan air di wilayah Tarogong Kaler atau pada lokasi di kaki gunung Putri yang bersebelahan dengan gunungapi Guntur.. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar