Garut News, ( Senin, 4/4 ).
Kelompok yang menamakan dirinya Front Mahasiswa, Pemuda dan Buruh Transfortasi Kabupaten Garut, berunjukrasa kemudian menggelar audensi dengan Komisi B DPRD setempat, Selasa.
Mereka menuduh Organda bersama Dishub Garut bermain mata, maupun terkesan bermain/konspirasi terkait lising serta pengusaha angkutan, ungkap koordinator lapangan aksi, Abu Musa dalam pernyataan sikapnya.
Pengunjukrasa menuntut transparansi pendapatan/LPJ keuangan yang masuk ke KKU pada 2008-2010, berdasarkan ketentuan yang ditentukan pihak Organda, juga mendesak membubarkan Organda karena dinilai tidak sesuai dengan AD/ART.
Mendesak Bakorlantas membekukan Organda, yang diindikasikan mengeksploitasi atau menghisap buruh transfortasi/pengusaha angkutan darat, selain itu adanya jaminan berusaha dan jaminan hukum bagi buruh transfortasi.
DPRD bersama Bakorlantas, dituntut pula segera membuat Pansus untuk mengaudit keuangan Organda 2008-2010, serta desakan hentikan monopoli lising untuk pengadaan angkutan umum.
Bupati sebagai Pembina dituntut harus bertanggungjawab, atas carut-marutnya di tubuh Organda, demikian tuntutan pengunjukrasa yang diterima jajaran Komisi B DPRD setempat.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Drs Mlenik Maumeriadi saat diklarifikasi Garut News, masih enggan memberikan tanggapan terkait tuntutan pengunjukrasa tersebut, termasuk masih enggan mengomentari penambahan 14 unit Angkot pada jalur Cilawu. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar