Garut News, ( Senin, 25/4 ).
“Kita hidup dalam dunia yang terbelah, Sementara banyak orang yang menderita penyakit menular akibat kekurangan gizi, Makin banyak pula yang dirundung penyakit kronis akibat kelebihan makan”. (State of the World, 2005).
Kita berada di atas planet yang melewati perubahan sepanjang 4,5 miliar tahun lebih sejarahnya, perubahannya akibat perbuatan kita sendiri, manusia mengubah permukaan bumi secara cepat dan nyata, barangkali itulah kini kerap diperingati hari bumi.
Komunitas rumah cinta menebar tanaman seribu pohon, bersama Kang Diky Chandra serta Teh Rani Permata, Senin, sebagai momentum memperingati hari bumi di bibir lembah sunyi, Kampung Cicadas Desa Sindangpalay Kecamatan Karangpawitan Garut.
Lokasi ini, dua kilometer lebih dari lintasan jalan kabupaten Karangpawitan, sarat bebatuan dan becek tergenang air hujan, kemudian melintasi jalan setapak menyusuri perbukitan berkemiringan rata-rata 70 derajat pada ketinggian lebih dari 700 mdpl.
Sepanjang perjalanan terlewati beberapa rumah sederhana penduduk, lengkap dengan “palupuh” nya (serambi) yang rimbun dinaungi rumpun bambu, nyaris mengingatkan pada awal manusia mulai mengenal peradaban.
Di tengah berbagai elemen lainnya termasuk perwakilan pelajar SLTA, Diky Chandra kepada Garut News bertutur, perhelatan ini antara lain sebagai ajakan kepada siapa pun untuk menanam serta memelihara hutan.
Juga sebagai upaya mempromosikan potensi wisata Garut, yang berlimpah ruah serta alami, katanya, yang antara lain dihadiri Sekmat setempat, Ahmad Ridwan. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar