Garut News, ( Sabtu, 30/4 ).
Ketua Konsorsium Gerakan Rela Peduli Untuk Mereka, Ny. Rani Diky Chandra hingga kini terus berupaya memperjuangkan Raden Ajoe (RA) Lasminingrat bisa menjadi Pahlawan Nasional.
Menyusul RA Lasminingrat, yang lahir pada 1843 di Balubur Limbangan Garut, sebelum RA. Kartini (1879) serta Rd. Dewi Sartika (1884), ungkap Ny. Rani kepada Garut News, Sabtu.
RA Lasminingrat telah menulis beberapa karya sastra, diantaranya Carita Erman yang ditransfer dari Bahasa Belanda ke Bahasa Sunda karya Christopher van Smith.
Kemudian pada 1875, menulis buku sastra Warnasari Jilid I (1876) kemudian Warnasari Jilid II (1887), pendiri Sakola Kaoetamaan Istri (1907), yang juga tidak hanya mengajarkan membaca dan menulis.
Melainkan pula mengajarkan, kaum perempuan agar binangkit dan sejajar dengan kaum pria, dalam hal pendidikan serta bisa diperlakukan adil.
RA. Lasminingrat istri Rd. Aria Wiratanudatar VIII (Bupati Garut), setelah berusia sepuh pengelola Sakola Kaoetamaan Istri diserahkan pada murid kesayangannya Rd. Purnamaningrat.
Juga mengikuti jejak RA. Lasminingrat mendirikan pula Sakola Gadis di Kecamatan Bayongbong Garut.
RA. Lasminingrat wafat pada 10 April 1948 atau dalam usia 105 tahun, yang sebelumnya mewakafkan tanah warisan dari ayahandanya, yang kini menjadi Alun Alun, Babancong serta masjid Agung Garut.
“Semoga kita bisa mewarisi sifat, serta daya juangnya dalam mengisi pembangunan, bahkan semoga RA Lasminingrat diakui negara menjadi Pahlawan Nasional, amien,” ungkap Ny. Rani Diky Chandra, terkait penyelenggaraan syukuran serta nonton bareng operet RA. Lasminingrat. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar