Garut News, ( Senin, 11/4 ).
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, H. Herdi Hidayat, M.Si kepada Garut News, Senin, mengemukakan, “Jaminan Persalinan” di daerahnya pada 2011 ini mendapat dukungan dana APBN senilai Rp9,5 miliar.
Diperuntukan bagi biaya siapapun ibu hamil dan melahirkan, jika berlangsung di tempat pemerintah maupun bidan yang telah ditunjuk, disiapkan untuk menangani proses Jampersal secara gratis, katanya.
Menyusul di Kabupaten Garut, angka kematian bayi serta ibu pada proses melahirkan masih tinggi, ungkap Herdi Hidayat.
Kabupaten Garut masih dibelenggu tingginya angka kematian bayi sebanyak 50,89 per seribu kelahiran hidup, serta angka kematian ibu 210,86 per 100 ribu kasus kelahiran.
Bahkan saat ini, terdapat sekitar 80 persen dari 50.000 an ibu hamil di Kabupaten Garut mengalami anemia, bahkan belasan wilayah kecamatan mengalami kekurangan yodium, yang berakibat menurunnya produktivitas, serta janin yang lahir dengan “Berat Badan Rendah” (BBR).
BBR ini, juga sebagai penyebab utama kematian bayi, bahkan anemia bisa membahayakan ibu melahirkan jika terjadi kasus pendarahan, sebagaimana diingatkan Ketua Komisi D DPRD, dr H. Helmi Budiman, MM saat ditemui terpisah Garut News.
Dia menegaskan, agar Bupati memfokuskan pada perbaikan layanan publik, diantaranya pada jasa layanan RSU dr Slamet Garut, meski berpredikat Badan Layanan Umum (BLU).
Namun masih belum dilanjutkan dengan kebijakan lainnya, diantaranya belum adanya Perbub. Standar Pelayanan Minimal serta kerjasama dengan pihak lain, agar menjadi BLU professional.
BLU dr Slamet Garut, hingga kini diindikasikan masih diperlakukan seperti SKPD, sehingga mengesankan kepalanya BLU tapi Ekornya SKPD. (John).
0 comments:
Posting Komentar