“Mendesak Dibentuk Yayasan Bina Ginjal”
Garut News, ( Minggu, 10/4 ).
Istri Wakil Bupati Garut, Ny. Rani Permata Diky Chandra, mempresentasikan advokasi serta dorongan motivasinya terhadap ratusan penderita gagal ginjal termasuk pihak keluarganya masing-masing, Minggu.
Pada seminar keluarga besar “hemodialisa” (cuci darah) di ruang pertemuan salah satu rumah makan, Ny. Rani mengemukakan dukungan moril, penguatan mental dan psikologis penderita, agar senantiasa tabah, sabar serta bersemangat menjalani kehidupan.
Menyusul di Kabupaten Garut, kini sekurangnya terdapat 140 penderita gagal ginjal, sekitar 76 diantaranya dalam penanganan RSU dr Slamet, yang harus terus menerus menjalani cuci darah dua kali seminggu, ujarnya kepada Garut News.
Penderita gagal ginjal di daerahnya, 70 persen diantaranya kaum laki-laki, antara lain akibat tingginya aktivitas mereka sebagai pencari nafkah, selain tentunya disebabkan pola hidup dan pola makan yang keliru.
Sehingga tegas Ny. Rani, mendesak segera dibentuknya “Yayasan Bina Ginjal” di daerahnya, guna mengakomodasikan pemenuhan kebutuhan minimal tetapi prioritas bagi keluarganya.
Karena penderita, bisa memanfaatkan jasa asuransi kesehatan, Jamkesmas maupun Jamkesda, sedangkan pihak keluarganya terutama kalangan sosial ekonomi lemah, memerlukan pemenuhan mobilitas transfortasi, termasuk kebutuhan makan sehari-hari.
Selain itu, meski RSU dr Slamet memiliki tujuh unit mesin pengganti fungsi ginjal, namun masih diperlukan ruangan khusus bagi para penderita gagal ginjal.
Diharapkan pula, berbagai pihak “concern”, mempedulikan nasib para penderita jenis penyakit, yang seumur hidup terpaksa harus menjalani cuci darah dan pengobatan dengan biaya sekitar Rp750 ribu setiap menjalaninya, jika tidak dibayar dengan Askes, Jamkesmas atau Jamkesda, ungkap Ny. Rani.
“Gagasan Ny. Rani Diapresiasi Pakar Kedokteran”
Gagasan Ny. Rani mendesaknya didirikan Yayasan Bina Ginjal, diapresiasi pakar kedokteran, Dr Hadi Fadli saat ditemui terpisah kepada Garut News, mengingatkan diprediksi pada 2015 mendatang terjadi “booming” penderita gagal ginjal serta kelainan jantung.
Menyusul semakin maraknya pola makan dan gaya hidup yang keliru, termasuk kian digemarinya jenis makanan siap saji juga makanan yang berbahan baku terindikasi kontaminasi zar kimia maupun tidak alami lagi.
Anak-anak juga kian banyak yang mengalami kegemukan berlebihan, dan lebih banyak duduk di depan komputer untuk bermain “game”, sehingga aktivitas gerak mereka sangat kurang, di Indonesia saat ini terdapat sekurangnya 200 ribuan penderita gagal ginjal.
Upaya pencegahannya dinilai cukup sulit deteksi dini, karena terlalu miskinnya sistim rujukan antara lain pada tingkat Puskesmas, kerap tidak tersedia perangkat deteksi dini juga belum tersedianya dokter spesialis.
Bahkan RSHS Bandung pun, nyaris menyerupai Puskesmas Raksasa, beragam jenis penyakit ditanganinya sehingga pengelolanya sangat disibukan dengan jenis penyakit batu pilek, misalnya.
Sedangkan mengenai pembentukan Yayasan Bina Ginjal, hendaknya terwujud dari keluarga penderita maupun komunitas penderita gagal ginjal, ungkap Hadi Fadli, yang juga dikatakan Ketua Komisi D DPRD Garut, dr H. Helmi Budiman, MM serta Asisten Sekda, Drs Kostawan kepada Garut News.
Ade Saputra, APT dari PT. Johnsen & Johnson mengatakan, perhelatan tersebut sebagai kegiatan rutin tahunan, memperingati hari ginjal se dunia, pada 20 Maret, antara lain guna memberikan pemahaman tentang pola penanganan jenis penyakit ini.
Sehingga pasien bisa patuh proses pengobatan, agar tidak terjadi komplikasi dengan jenis penyakit lainnya.
Staf Administrasi Instalasi Hemodialisa, Lingga Saputra mengemukakan, dari 61 pasien pencuci darah, 15 menggunakan Askes, 46 dengan Jamkesmas serta Jamkesda, akibat tingginya kadar gula (diabetes mellitus/DM), hypetensi dan lain-lain termasuk gaya hidup dan pola makan.
Pihak keluarga penderita, Rudiansyah, S.Sos.I menyatakan, kegiatan ini bermanfaat untuk bersilaturahmi serta menambah wawasan para penderita, sehingga bisa terhibur dan memiliki motivasi untuk sembuh, menyusul ibu kandungnya telah dua tahun menderita gagal ginjal, katanya. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar