Garut News, ( Kamis, 14/3 ).
Wakil Bupati Garut, Rd. Diky Chandra mengingatkan, agar seluruh camat dan kepala desa di wilayahnya, senantiasa meningkatkan kualitas pengawasan/monitoring, pengawalan serta koordinasi pendistribusian beras untuk masyarakat miskin (Raskin).
Terkait selama ini, masih kerap terdapat alokasi Raskin berkualitas kurang baik, penyusutan, salah sasaran penerima, tiba pada titik distribusi di malam hari, terhambat kondisi ruas jalan rusak, serta kerap terjadinya peningkatan harga jual yang tidak sesuai ketentuan.
Kepada Garut News, Wabup juga mengungkapkan, diperlukannya para kepala desa menyusun daftar rumah tangga sasaran (RTS), membentuk tim koordinasi Raskin tingkat kecamatan, sosialisasi pemahaman, yang benar-benar berhak menerimanya serta pemantauan.
Selain itu pihak Bulog, hendaknya bisa segera menyediakan kapasitas gudang yang lebih memadai, agar alokasi Raskin tidak banyak diambil dari gudang Tasikmalaya maupun Ciamis, tegas Diky Chandra selaku Penanggungjawab Raskin.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda setempat, H. Budiman, SE, M.Si mengatakan, pembayaran Raskin bisa melalui lembaga perbankan/BRI setempat, dengan pagu 37.787.808 kg bagi 222.010 RTS.
Setiap RTS mendapatkan alokasi pembelian 15 kg/bulan dengan harga di tingkat distribusi Rp1.600/kg, pada 2008 terdapat 221.148 RTS disusul 2009 (224.538 RTS), 2010 serta 2011 masing-masing sebanyak 221.010 RTS, katanya.
Tunggakan 2010 sebesar Rp22.926.400 di Desa Jatimulya Kecamatan Pameungpeuk, serta tunggakan 2011 hingga Maret sebesar Rp3.801.513.000.
Selama ini pula, kerap diindikasikan Raskin yang diturunkan di penggilingan padi, kemudian diperjualbelikan ke pasar bebas dengan cara diaplos, ungkap sumber lainnya.* (John)
0 comments:
Posting Komentar