Garut News, ( Jumat, 22/4 ).
Sebagian besar dari sekitar 1.500 kepala keluarga (KK) atau 5.400 warga Desa Binakarya di Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut, Jawa Barat, selama ini mendambakan bantuan stimulan pemerintah bagi penguatan ekonomi.
Guna menunjang kegiatan Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM), menyusul selain terdapat sekurangnya 800 KK miskin yang menghidupi sekitar 3.200 anggota keluarganya, juga banyak kaum ibu yang ditinggal pergi suaminya merantau dan berusaha di perkotaan.
Demikian diungkapkan Kepala Desa setempat, Asep Singa Gunawan kepada Garut News, Jumat, juga mengemukakan salah satu kegiatan kaum ibu tersebut disamping bertani, banyak pula diantaranya yang memproduksi makanan ringan olahan industri rumah tangga.
Produk mereka juga merupakan kuliner khas setempat, antara lain opak, rukimah (buruk di imah) yakni sejenis gorengan, calontreng, kicimpring serta dekron, namun masih belum bisa diproduksi secara besar-besaran akibat sangat minimnya kemampuan permodalan usaha.
Mereka tersebar pada 14 RW serta 40 RT dengan luas wilayah 350 hektare lebih, sedangkan produk unggulan lainnya, beras serta jagung hibrida seluas lebih kurang 160 hektar, yang dikelola 640 KK, katanya.
Masih menurut Asep Singa Gunawan, sejak tiga tahun terakhir desanya lancar bisa memenuhi pelunasan target pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), bahkan pada 2011 ini ditagetkan Rp41 juta lebih atau meningkat dari tahun sebelumnya Rp35 jutaan, ungkapnya.
Namun dari sepanjang 7,5 km lintasan ruas jalan desa, hingga kini baru mampu dibangun permanen hanya 25 persen, selebihnya masih merupakan pengerasan, bahkan terdapat sekurangnya 340 rumah warga yang sangat tidak layak huni, rata-rata diisi tujuh anggota keluarga.
Sebanyak 326 rumah sangat tidak layak huni diantaranya, tersebar pada empat kampung di empat RW, masing-masing Kampung Bunisari RW.08, Kampung Taneuh Beureum RW.09, Kampung Ranca Dadap RW.10 serta di Kampung Legok Peer RW.11.
Sedangkan prestasi desa, antara lain berhasil mememangkan kejuaraan pada lomba Sepuluh Program PKK Tingkat Provinsi Jawa Barat, kemudian memiliki pasukan Linmas/Hansip dengan 34 anggota atau tiga regu, yang seluruhnya perempuan mereka telah bersuami maupun kaum ibu.
Pasukan khusus desa ini, terbentuk sejak beberapa tahun lalu, bahkan akan diikutsertakan pada apel Linmas di Garut, Senin mendatang, namun jangan disamakan dengan fenomena perempuan pasukan khusus Presiden Muamar Khadafi di Libya, itu memang beda, katanya. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar