Garut News, ( Senin, 7/3 ).
Jainuddin(27) binti Ny. Imih(55) terpaksa selama sepuluh tahun terakhir hanya bisa terbaring tak berdaya di atas tempat tidurnya, akibat jenis penyakit yang kian menggerogotinya menyebabkan lumpuh total, bahkan kedua kakinya kian mengecil.
Salah satu dari lima anak Ny. Imih tersebut, sejak lahir hingga menjadi siswa SMP tumbuh dengan normal, namun akibat ayahnya meninggal dunia maka ikut bekerja keras di ladang membantu ibunya, ujar Ny. Imih kepada Garut News, Senin.
Pada suatu hari di pagi hari, seperti biasa Jainudin membantu mengangkat karung berisi jagung untuk dijemur, nammun tiba-tuba terasa terdapat retakan pada tulang punggungnya.
Kemudian peristiwa tersebut tidak ia hiraukan, namun lama kelamaan tulang punggung belakang berkondisi menonjol ke luar, sehingga ibunya menjual 14 tumbak atau 700 m2 tanah beserta lima ekor kambing untuk ongkos berobat Jainudin diopname selama delapan bulan.
Namun dalam proses pengobatan, Jainudin menolak untuk dilakukan operasi, maka ia pun memilih pulang ke rumah dengan kondisi memprihatinkan hingga saat ini.
Kini, kondisi sosial ekonomi keluarga Jainudin sangat memmprihatinkan, bahkan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari pun sangat kewalahan, bagi warga Kampung Leuweung Tiis Desa Sukaraja Kecamatan Banyuresmi itu.
Ditemui terpisah Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Garut, Hj. Elka Nurhakimah kepada Garut News, mengemukakan jaminan sosial untuk tahun anggaran 2011 hanya teralokasikan untuk sekitar 35 warga yang tersebar di seluruh kabupaten.
Sehingga bagi Jainudin kemungkinan bisa pada 2012 mendatang, meski yang bersangkutan dapat kembali diopname dengan menggunakan Jamkesmas, namun biaya akomodasi penunggunya juga tidak ada anggarannya.
Pihaknya pun memberikan sumbangsih dana hanya secara pribadi, karena tidak terdapat mata anggaran pada institusinya itu. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar