Garut News, ( Selasa, 5/3 ).
Hingga kini masih tidak jelas, informasi mengenai perolehan laba dari lembaga perbankan pemegang kas daerah APBD Kabupaten Garut setiap tahun anggarannya, sehingga mengesankan sistim pengelolaan keuangan daerah nyaris hanya dikelola “bank keliling”.
Menyusul dalam LKPP Bupati 2009 lalu pun, sama sekali tidak dicantumkan sektor keuangan dari perolehan laba perbankan pemegang kas daerah tersebut, ungkap beberapa sumber kepada Garut News, Minggu.
Sedangkan Anggaran Pendapatan Dan Belanja daerah (APBD) Kabupaten Garut, tahun anggaran 2011, yang ditetapkan dalam sidang paripurna DPRD setempat, Senin malam (28/2), mengalami surflus/(devisit) sebesar Rp100.984.309.654,00
Dengan rincian, pendapatan daerah Rp1.908.792.161.322,00 serta belanja daerah sebesar Rp2.009.776.470.976,00
Sedangkan pembiayaan daerah, terdiri penerimaan Rp114.060.005.714,00 dan pengeluaran Rp13.075.696.060,00
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Garut 2011 sebesar Rp119.966.482.779,00 meliputi pajak daerah Rp14,910 miliar, retribusi daerah Rp16.848.343.900,00 kemudian hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp3.679.498.275,00 serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Rp84.528.640.904,00
Belanja tidak langsungnya mencapai Rp1.281.780.458.189,00 sedangkan belanja langsung Rp727.996.012.787,00
Belanja tidak langsung tersebut, diperuntukan bagi belanja Pegawai sebesar Rp1.114.267.726.033,00 disusul belanja bunga Rp6.744.843,00 kemudian belanja hibah Rp33.627.195.000,00
Belanja bantuan sosial Rp53.813.973.313,00 selanjutnya belanja bagi hasil Rp27,500 juta serta belanja bantuan keuangan Rp78.037.319.000,00 serta belanja tidak terduga Rp2 miliar, itulah kondisi APBD Garut 2011, yang paling dominan terserap belanja pegawai. ****(John).
0 comments:
Posting Komentar