Garut News, ( Senin, 28/3 ).
Ketua Konsorsium Gerakan Rela Untuk Mereka, Ny. Rani Permata Diky Chandra mengajak masyarakat bersama mendo’akan, agar Kabupaten Garut bisa memiliki sosok para Pimpinan yang amanah.
“Pimpinan yang tulus ikhlas, atau bukan dengan embel-embel ingin naik jabatan,” tegasnya, Senin, dihadapan warga Desa Kertajaya Kecamatan Cibatu, saat bersilaturahmi dan menyantuni kaum dhuafa yang putra-putrinya menderita cacat fisik dan mental.
Dia juga mengingatkan, kehadirannya ke perkampungan di desa tersebut, bukan untuk memberikan harapan maupun janji yang aneh-aneh, melainkan untuk bersilaturahmi sekaligus dengan ala kadarnya menyantuni anak-anak yang didera cacat fisik dan mental.
“Saya sangat prihatin, dengan kondisi Imran Rasidi(7), putra ketiga pasangan suami-istri, Endang Sutisna(42) dengan Ny. Yayah(33) yang selama ini pemilik warung sederhana itu, terpaksa mengisolasi anak bungsunya di dalam kamar,” ungkap Ny. Rani.
Imran diisolasi sejak tiga tahun lalu, dengan alasan dari kedua orang tuanya, jika dilepas anaknya itu bisa berlari jauh dan tidak akan kembali ke rumah, bahkan dapat memukul atau melempar apa saja yang dikehendakinya.
Sehingga Ny. Rani antara lain didampingi istri Dandim Garut, Ny. Leni Sri Mulyani serta Kabag Informatika, Dik Dik Hendrajaya, mengharapkan agar jajaran instansi teknis terkait bersama-sama masyarakat, ikut serta menanggulangi beban psikologis kedua orang tua anak itu.
Dia juga menyerukan, supaya masyarakat pun pro aktip melaporkannya kepada aparat setempat, menyusul adanya peristiwa pengisolasian Imran, yang baru diketahui saat ini, termasuk Kepala Desa setempat pun baru mengetahuinya.
Kepala Puskesmas Cibatu, dr H. Harry Mulyono. S kepada Garut News mengemukakan, warga Kampung Pangkalsari Desa Kertajaya Kecamatan Cibatu itu, bisa dikonsultasikan dahulu kondisinya ke dokter anak.
Dia berpendapat, super aktif yang dialami Imran, masih belum diklasifikasikan gangguan kejiwaan, sedangkan saat ini kurang mahir berbicara dan mengalami gangguan pendengaran, karena mungkin akibat selama ini tidak bersosialisasi dengan rekan sebaya serta lingkungannya.
Harry Mulyono juga mengharapkan, terkait berbagai keluhan penyakit yang diderita masyarakat, hendaknya segera berobat ke Puskesmas, seperti halnya kondisi yang dialami Imran, dinilainya bukan aib, sehingga kedua orang tuanya tidak perlu malu untuk berobat, katanya. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar