Garut News, ( Kamis, 17/3 ).
Sebagian besar warga di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dinilai mengalami kelelahan menyikapi hingar-bingarnya beragam intrik dan polemik di lingkungan Pemkab/Setda setempat selama ini.
Bahkan mereka juga kesal dan geram, manakala kondisi kesejahteraan masyarakat berbanding terbalik, dengan berbagai potensi sosial ekonomi yang dimiliki daerah ini, ungkap Sekretaris Korpri setempat, H. M. Rachmat, M.Si kepada Garut, News, Kamis.
Ditemui disela sidang paripurna DPRD, memperingati hari jadi ke-199 Garut, dia mengemukakan sangat diperlukan dipertahankannya nilai kearifan lokal oleh kalangan elite birokrasinya.
Termasuk menjadikan perhelatan hari jadi ini, sebagai momentum evaluasi untuk kemajuan Kabupaten Garut ke depan, imbuhnya.
Meski hendaknya kegiatan evaluasi tersebut, bisa pula dilaksanakan berbagai komponen masyarakat serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat, agar terdapat lebih banyak lagi ulama yang sejati.
Sedangkan bagi para penentu kebijakan di lingkungan Pemkab/Setda Garut, juga hendaknya “back to ethic” maupun kembali kepada aturan normatif, katanya.
Selain itu, mempertahankan serta meningkatkan kualitas nilai-nilai luhur demokrasi, dengan tetap melekatkan nilai-nilai Kesundaan maupun ke Garutan itu sendiri.
“Kata maupun ungkapan bersolek, yang tertera dalam visi dan misi Kabupaten Garut, harus benar-benar diimplementasikan dengan kinerja yang sesuai dengan aturan”, tegas Rachmat dengan nada lantang.
Dia juga mengingatkan, nyaris tidak adanya sikap keteladanan dari para petinggi Garut selama ini, mengakibatkan pula masyarakat lelah menyikapinya.
Ditemui terpisah, Dr H. Suherman antara lain katakan cukup banyak kemajuan yang diperoleh Garut saat ini, yang diharapkan pembangunan di daerahnya dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik, katanya “ngecap”.
Sementara itu, rangkaian sidang paripurna istimewa hari jadi Garut, nyaris menyerupai suasana lomba pidato, menyusul banyak petinggi di daerah ini bergiliran menyampaikan sambutan maupun pidatonya masing-masing. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar