Garut News, ( Sabtu, 5/3 )
Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora, sekitar 15 km arah barat dari pusat Kota Garut, selama ini dinilai berhasil mengantisipasi kemungkinan terjadinya serangan flu burung (Avian Influenza/AI/H5N1).
Upaya antisipasi tersebut dilakukan, jauh sebelum enam desa di Kecamatan Banyuresmi dan Cibiuk dilanda jenis penyakit yang mematikan itu, ungkap beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Garut, Minggu.
Dihubungi terpisah, Manager Taman Satwa Satu-Satunya di Provinsi Jawa Barat itu, Rudy Arifin kepada Garut News, mengemukakan wabah serta penyebaran H5N1 bisa diminimalisir intensitasnya dengan cara selalu membersihkan kandang unggas setiap hari.
Juga dilakukan penyemprotan secara berkala menggunakan disinpektan, selain itu kandang unggas harus mendapat penyinaran matahari secara memadai, katanya.
Sehingga faktor kebersihan, penyinaran matahari, sterilisisasi dengan disinpektan serta pemberian vitamin pada unggas peliharaan dengan sajian menu makanan memadai, dipastikan bisa terhindar dari wabah flu burung, atau serangannya dapat diminimalisir, imbuh Rudy Arifin.
Taman Satwa Cikembulan, memiliki sekurangnya 118 spisies unggas termasuk burung dengan populasi sekitar 580 an, juga terdapat beragam spisies satwa langka lainnya antara lain primata, buaya, beruang dan Harimau Sumatera (Phanthera Tigris Sumatrae).
Sementara itu, penyebaran wabah flu burung (Avian Influenza/AI/H5N1), pada enam desa di dua kecamatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilakukan penyelusuran serta penelitian oleh Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya.
Enam peneliti diketuai drh Ire, mulai Jumat ini melakukan serangkian observasinya di Kecamatan Banyuresmi dan Cibiuk, sekaligus membandingkan wabah serupa di Padang Sumatera Barat serta di Provinsi Jawa Timur, ujar Kabid Keswan Kesmavet Garut, Ir Dida. K.
Kepada Garut News, dia mengemukakan wabah penyakit mematikan itu di daerah ini, selain berakibat mati mendadaknya 1.393 ekor ayam, juga menyebabkan dua warga setempat terpaksa diisolasi suspect H5N1.
Kematian ayam tersebut, berlangsung sejak 12 Januari hingga 26 Pebruari lalu di Desa Sukaratu, Banyuresmi, Karyasari, Bagendit dan Desa Sukamukti Kecamatan Banyuresmi.
Termasuk meluas dan matinya 20 ekor ayam di Kampung Cipareuan dan Cikukuk Desa Cibiuk Kidul Kecamatan Cibiuk pada 23 Pebruari 2011, ungkap Dida. K. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar