“Bupati Bantah Garut Sentra Budidaya Tanaman Ganja”
Garut News, ( Kamis, 31/3 ).
Kepala Unit III Perum Perhutani Jawa Barat dan Banten, Ir Bambang Setiabudi menegaskan, kebersamaan segenap jajarannya dengan TNI, Polri serta stakehorder lainnya menggelar operasi pembersihan tanaman ganja, untuk mensterilkan sekaligus mengamankan kawasan hutan negara, agar bebas dari tanaman ganja.
Jajarannya juga diintruksikan, agar secara aktif dan pro aktif menjalin koordinasi dengan institusi lain dan lembaga kemasyarakatan, supaya tidak terdapat sejengkal pun lahan hutan yang dimanfaatkan oknum tidak bertanggungjawab, ungkapnya kepada Garut News, Kamis.
Ditemui seusai memimpin Gelar Operasi Penyisiran Pembersihan Tanaman Ganja, di lapangan Desa Cikandang Kecamatan Cikajang, Bambang Setiabudi mengungkapkan pula, keterbatasan jumlah personilnya diperparah sangat luas serta terpencilnya kawasan hutan.
Mutlak diperlukan kebersamaan, untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya tanbaman haram tersebut, ungkapan senada dikemukakan Administratur Perhutani KPH Garut, M. Yusuf Norhajiyanto, S.Hut serta Kaur Hukum Agraria dan Humasnya, Jaenal Abidin, SH.
Danrem 062 Tarumanegara, Kolonel Inf. Asro Budi secara detail serta komunikatif menyimulasikan strategi upaya penyisiran, diantaranya dengan berbekalkan data base informasi bersumber dari masyarakat sekitar hutan, karena dinilai mereka banyak mengetahuinya.
Selain itu, dilandasi motivasi kejuangan serta persiapan yang sematang mungkin, tegasnya dihadapan 400 peserta penyisiran, terdiri unsur TNI, Polri, 100 personil Jagaraksa Pandega Pati serta stakehorder lainnya, yang akan berlangsung selama tiga hari.
Danrem Kolonel Inf. Asro Budi juga antara lain mengingatkan, indikator keberhasilan Operasi Penyisiran ini, bisa diperoleh temuan baru tanaman ganja, atau bukan hanya seromonialnya, bahkan idealnya sekaligus sambil membersihkan sampah anorganik di hutan.
Ditemui terpisah, Bupati Garut, Aceng H.M Fikri membantah keras jika kawasan hutan di wilayahnya dijadikan sentra produksi budidaya tanaman ganja, justru ditemukannya tanaman ganja di kawasan hutan lindung, kemungkinan maksud penanamnya agar tidak dicurigai.
Karena Perhutani tidak melakukan penanaman pohon ganja, maupun tidak menyediakan lahannya untuk ditanami ganja, melainkan adanya tanaman haram tersebut akibat perilaku oknum yang tidak bertanggungjawab, katanya.
Kapolres Garut, AKBP Yayat Ruhiat Hidayat menyatakan, sejak temuan pertama adanya tanaman ganja, hingga kini telah disita sekurangnya 1.457 batang pohon ganja berkualitas lokal, dan selama 2010 lalu jajarannya menangani 48 kasus ganja, termasuk lima tersangka dari Cibatu.
Sedangkan yang terlibat dalam kasus tersebut, terdiri kalangan pelajar SLTA, mahasiswa, penarik ojeg serta petani, disusul pada Januari hingga Maret 2011 menangani sekitar 20 kasus ganja, ungkapnya.
Kepada peserta penyisiran pembersihan tanaman ganja, diinstruksikan jika menemukannya di lapangan agar terlebih dahulu dilakukan identivikasi, antara lain untuk menunjang proses penyelidikan bahkan penyidikannya.
Peserta terbagi tiga kelompok, masing-masing kelompok Babinsa, Polsek serta Kelompok Perhutani, Kapolres juga menegaskan akan melindungi pihak pelapor apabila masyarakat menemukannya sendiri di lapangan.
Menyusul adanya kekhawatiran warga, yang disampaikan oleh Kepala Desa Cikandang, Yana Sopiana, menurutnya kemungkinan masyarakat mengetahui lokasi penananaman tanaman ganja, tapi barangkali mungkin mereka pun takut untuk melaporkannya. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar