Garut News, ( Kamis, 31/3 ).
Konsorsium gerakan Rela Untuk Mereka, yang diketuai Ny. Rani Permata Diky Chandra, diagendakan pada 2 April mendatang bersilaturahmi serta menyantuni kearifan lokal warga Kampung Adat Dukuh di Kecamatan Cikelet, sekitar 140 km arah selatan dari pusat Kota Garut.
Antara lain berupa pemberian sembako bagi sekurangnya 40 Kepala Keluarga (KK) masyarakat adat setempat, sekaligus menggelar “Rineka Kasenian Sunda” (Rakasun), ungkap Ny. Rani kepada Garut News, Kamis.
Dia mengemukakan, kepedulian serta sentuhan solidaritas sosial tersebut, dikemas dalam perhelatan “Saba Desa”, pada momentum hari jadi ke-199 Garut tahun ini, katanya.
Bahkan diselenggarakan pula bhakti sosial antara lain pengobatan massal secara gratis, bagi ratusan warga Desa Ciroyom di wilayah Kecamatan Cikelet.
Sementara itu, sejak ratusan hingga ribuan tahun lalu terdapat “Leueweung” (hutan) tutupan , cadangan serta hutan titipan dan garapan ,
Seluruh warga tradisional yang bermukim pada areal 10 hektare, dengan menempati 42 rumah itu, akan menyambut ramah kedatangan rombongan Ny. Rani, ungkap tokoh pemudanya Yayan Hermawan(46) saat dihubungi Garut News.
Sebanyak 40 KK atau 172 penduduk Kampung Dukuh Dalam, serta 70 KK warga Kampung Dukuh Luar tersebut, bermata pencaharian utama bertani, beternak ayam, bebek, kambing, domba, kerbau, ikan dan penggilingan padi manual.
Keunikan yang dimilikinya, berupa keseragaman struktur dan bentuk arsitektur bangunan pemukiman msyarakat, terdiri beberapa puluh rumah yang tersusun pada kemiringan tanah bertingkat, setiap tingkatan terdapat sederetan rumah membujur dari barat ke timur.
Sebagai area pedesaan dengan pola budaya religi yang kuat, berpandangan hidup berlandas sufisme dengan berpedoman pada Mazhab Imam Syafii.
Antara lain tidak membolehkan berdinding rumah dari tembok dan atap dari genteng serta jendela dari kaca, serta tidak boleh menggunakan peralatan modern seperti radio, televisi apalagi internet, ungkap pemuka warga adat setempat H. Daud Mokhamad Komar, menambahkan.
Peralatan makan dan minum pun terbuat dari kayu atau bambu tua, sedangkan seni budayanya antara lain debus, sebagaimana masyarakat adat Baduy Dalam dan Baduy Luar di Kenekes Provinsi Banten. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar