Garut News, ( Rabu, 23/3 ).
Pemkab Garut memulai seleksi calon pengusul kredit, dari berbagai lapangan usaha mikro kecil melalui Disperindag Koperasi dan UKM setempat, Dinas Tanaman Pangan serta Dinas Perkebunan.
Selain itu, menyeleksi sejumlah calon tenaga pendamping sekaligus merampungkan formulasi maupun model pemberdayaan, yang akan di implementasikan pada sekurangnya 260 Usaha Kecil Mikro (UKM), yang telah terinventarisir sebagai calon peserta program ini.
Demikian diungkapkan Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Garut, H. Budiman, SE, M.Si kepada Garut News, Rabu, juga mengemukakan calon tenaga pendamping yang telah menyampaikan permohonan maupun kesediaannya sekitar 20 sarjana.
Sedangkan UKM di Kabupaten Garut mencapai 12.000 an unit usaha, dan yang telah terjaring 260 an, mereka akan terus difasilitasi agar bisa benar-benar dapat memenuhi kriteria bank teknis, katanya.
Permohonan dan seleksi awal pada sub sektor pertanian (agri bisnis), dinilai lebih memiliki kesiapan maupun memiliki peluang yang lebih besar.
Disusul sektor agro industri, dinilainya masih perlu di seleksi lebih lanjut, terdiri seleksi administrasi kemudian seleksi lanjutan, kemudian pertanian dan perkebunan juga probalitasnya lebih besar, sehingga pada akhir Maret ini diharapkan 30 persen proses seleksi bisa tuntas.
Masih menurut Budiman, sebagai tindak lanjut silaturahmi antara Bupati dengan Ketua DPRD serta lembaga perbankan, antara lain berupa seruan kepada pihak perbankan untuk menaruh kepedulian lebih besar terhadap upaya-upaya pemberdayaan UMKM di Kabupaten Garut.
Diantaranya dapat mengoptimalkan penyaluran dana “KUR” dan SKIM maupun kredit lain, yang dapat diakses UMKM, karena kenyataannya mereka memiliki kelayakan usaha tetapi belum “Bank Able”.
Sedangkan salah satu kendala ketidak “bank able” an tersebut, menyangkut aspek agunan antara lain berupa sertivikat, maka dalam hal ini Pemkab akan membantu para UKM tersebut, dengan cara memberikan pelayanan khusus melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Khususnya dalam pengurusan sertivikasi, selanjutnya Pemkab juga akan menyiapkan tenaga pendamping dari perguruan tinggi, baik mahasiswa maupun alumni Perguruan Tinggi di Garut.
Dimungkinkan pula, jika anggaran mencukupi akan diberikan subsidi berupa bunga bank kepada UKM yang mendapatkan kredit tersebut, sehingga program ini dikenal dengan sebutan model pemberdayaan “Akademisi, Bisnis Bank dan Gouverment” (ABG), kata Budiman. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar