Garut News, ( Selasa, 1/3 ).
Anggota DPRD Garut dari Fraksi Partai Demokrat, Euis Komariah mengkritisi pemanfaatan APBD, yang dinilainya masih belum efektif dan efisien.
Muslimah berdarah Belanda asal Kecamatan Balubur Limbangan kelahiran 1955 itu, akrab disapa Bunda kepada Garut News, Senin, mengemukakan, hendaknya alokasi dana untuk pembelian sapi sekitar Rp3,3 miliar, bisa dialihkan untuk mengembangkan aplikasi teknologi “IB”.
Menurutnya, di Kabupaten Garut sekurangnya terdapat empat ribu ekor sapi yang telah siap di kawinkan dengan pola IB, daripada membeli ke luar daerah dipastikan perputaran uang berlangsung di luar Garut.
Garut pun memiliki pasar ternak, yang dibangun dengan menelan dana sekitar Rp400 juta, namun selama ini masih kurang bahkan tidak maksimal difungsikan, sementara itu “cold storage” pada sub terminal agribisnis Bayongbong tidak pernah difungsikan.
Selain itu, DAK pada Dinkes 2008-2009 diindikasikan tidak maksimal disalurkan pada 17 program, Askes juga dinilai acak-acakan sehingga perlu dilakukan penataan ulang.
Sedangkan kondisi jasa layanan RSU dr Slamet Garut, berkualitas minimal, selain kotor juga kumuh, sangat kurangnya dokter akhli, sementara RSU Pameungpeuk nyaris menyerupai Puskesmas.
Dia mengingatkan, agar alokasi untuk Jamkesda jangan justru dikurangi, tegasnya dengan nada lantang.
Di bidang pendidikan, supaya dana BOS jangan justru di “awur-awur” untuk pembelian globe atau bola
dunia Kabupaten Garut, yang harganya mencapai Rp650 ribu per unit bagi sekitar 2.600 an sekolah.
Penjualan paksa globe dinilainya sebagai aib, yang juga diperparah kualitasnya dibawah standar, katanya. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar