Garut News, (15/8).
Jerit tangis histeris mewarnai suasana pemakaman Ny. Dewi Wijaningsih(30), korban mutilasi di Bandung sekitar sepuluh hari lalu, dikebumikan di pemakaman Jereged Kampung Cikeusik Desa Neglasari Kecamatan Kadungora Garut, Minggu pagi.
Jenazah korban setibanya di Kampung Cikeusik RT.05/03 itu, di shalatkan di masjid Al Hidayah, dihadiri seluruh sanak saudaranya termasuk ibu kandung korban, namun tak terlihat suami korban, Sofi Hamzah(39) serta saudaranya, ungkap seorang tetangga terdekat Ny. Nani.
Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, M.Si kepada Garut News mengemukakan, sejauh ini masih belum diketahui motip dibalik kasus mutilasi tersebut, meski sementara diduga tersangka pelakunya, suami korban.
Dari keterangan yang dihimpun Garut News menunjukan, pasangan suami-istri tersebut sempat bercerai kemudian sekitar Juni lalu rujuk kembali, katanya.
Suami korban disebutkan sehari-hari antara lain berprofesi sebagai pengusaha maupun jual-beli mesin ketik, sedangkan korban berusaha memproduksi stempel.
Pertama kali korban ditemukan dalam kondisi sangat memprihatinkan, oleh ibu kandungnya bersama pihak kepolisian yang terpaksa mendobrak pintu rumah Jl. Lengkong Tengah Gang I RT. 06/05 NO125/17-D Kelurahan Cikawao Kecamatan Lengkong Kota Bandung, Sabtu malam.
Sementara dua anak korban, Dio(11) beserta Rega(5) diasuh ibu kandung korban, Ny. Titin, ketika Ny. Titin dan Polisi berhasil mendobrak pintu, di dalam rumah berkondisi berantakan, bahkan dekat kamar terdapat sisa darah termasuk di dekat tangga mengalir air sangat bau.
Ternyata ditemukan dua karung pada atap kamar Dewi, salah satu karung berisi potongan kaki, selanjutnya jenazahnya dikirim polisi ke RSHS Bandung.
Sedangkan karung goninya dilapisi semacam aspal atau oli juga disediakan obat nyamuk menyala, namun di dalamnya terdapat karung plastik serta kresek warna hitam. *** (John).
Jerit tangis histeris mewarnai suasana pemakaman Ny. Dewi Wijaningsih(30), korban mutilasi di Bandung sekitar sepuluh hari lalu, dikebumikan di pemakaman Jereged Kampung Cikeusik Desa Neglasari Kecamatan Kadungora Garut, Minggu pagi.
Jenazah korban setibanya di Kampung Cikeusik RT.05/03 itu, di shalatkan di masjid Al Hidayah, dihadiri seluruh sanak saudaranya termasuk ibu kandung korban, namun tak terlihat suami korban, Sofi Hamzah(39) serta saudaranya, ungkap seorang tetangga terdekat Ny. Nani.
Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, M.Si kepada Garut News mengemukakan, sejauh ini masih belum diketahui motip dibalik kasus mutilasi tersebut, meski sementara diduga tersangka pelakunya, suami korban.
Dari keterangan yang dihimpun Garut News menunjukan, pasangan suami-istri tersebut sempat bercerai kemudian sekitar Juni lalu rujuk kembali, katanya.
Suami korban disebutkan sehari-hari antara lain berprofesi sebagai pengusaha maupun jual-beli mesin ketik, sedangkan korban berusaha memproduksi stempel.
Pertama kali korban ditemukan dalam kondisi sangat memprihatinkan, oleh ibu kandungnya bersama pihak kepolisian yang terpaksa mendobrak pintu rumah Jl. Lengkong Tengah Gang I RT. 06/05 NO125/17-D Kelurahan Cikawao Kecamatan Lengkong Kota Bandung, Sabtu malam.
Sementara dua anak korban, Dio(11) beserta Rega(5) diasuh ibu kandung korban, Ny. Titin, ketika Ny. Titin dan Polisi berhasil mendobrak pintu, di dalam rumah berkondisi berantakan, bahkan dekat kamar terdapat sisa darah termasuk di dekat tangga mengalir air sangat bau.
Ternyata ditemukan dua karung pada atap kamar Dewi, salah satu karung berisi potongan kaki, selanjutnya jenazahnya dikirim polisi ke RSHS Bandung.
Sedangkan karung goninya dilapisi semacam aspal atau oli juga disediakan obat nyamuk menyala, namun di dalamnya terdapat karung plastik serta kresek warna hitam. *** (John).
0 comments:
Posting Komentar