Garut News, (Minggu, 28/8).
Sekurangnya 5,3 km lintasan ruas jalan Lingkar Nagreg, yang dibangun sejak 2007 kemudian Sabtu diuji coba, mendesak memerlukan sarana penerangan jalan, rambu lalu lintas termasuk penunjuk arah, juga upaya penghijauan di sepanjang jalur tersebut.
Selain itu, masih diperlukannya upaya penuntasan pengerasan dan pengaspalan badan jalan pada beberapa titik lokasi, meski untuk sementara tidak boleh dilalui kendaraan bertonase diatas delapan ton, ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Mlenik Maumeriadi.
Kepada Garut News, saat ikut serta uji coba pada hari pertama bersama kalangan Muspida Provinsi Jawa Barat termasuk Gubernur Ahmad Heryawan itu, dia mengemukakan pemenuhan penerangan jalan sementara memanfaatkan lampu sorot pada beberapa titik lokasi.
Juga terdapat dua hingga tiga Posko Pengamanan, menyusul pembangunan ruas jalan baru yang kini berkondisi dengan standar minimal tersebut, dipastikan bisa mengurangi kemacetan lalu lintas sebesar 40 persen, katanya.
Sehingga dapat dimanfaatkan pada lintasan arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1431 H, mulai H-10, maka dari arah Garut dan Tasikmalaya tujuan Bandung melintas keatas memasuki jalan lingkar, sedangkan dari Bandung melalui jalur lama.
Dari arah Tasikmalaya dan Limbangan tujuan Garut, juga bisa melintasinya dari Kampung Cikaledong, ujarnya.
Nyaris sepanjang lintasan Lingkar Nagreg itu, sarat perbukitan dan tebing terjal serta curam dengan kondisi sangat gersang, sehingga diperlukan upaya penghijauan berupa penanaman pohon, termasuk segera terpasangnya rambu-rambu lalu lintas.
Menyusul banyak terdapat tikungan tajam serta badan jalan yang menurun maupun menanjak, bahkan harus terhindar dari merebaknya para pedagang yang mendirikan kios atau jongko sepanjang kiri dan kanan jalan.
Ruas jalan baru ini, memiliki panorama pemandangan alam yang cukup menawan, yang juga dilintasi jembatan kereta api peninggalan Belanda, namun masih utuh terpakai setiap hari di Sungai Citiis Desa Ciherang Kecamatan Nagreg.
Mlenik Maumeriadi memastikan, ketatnya pengawasan serta pengamanan jalur lingkar baru itu, bisa terhindar dari kemungkinan adanya warung remang-remang (Warem), atau lokasi mangkalnya kendaraan truk angkutan barang, katanya menambahkan. ***(John).
Sekurangnya 5,3 km lintasan ruas jalan Lingkar Nagreg, yang dibangun sejak 2007 kemudian Sabtu diuji coba, mendesak memerlukan sarana penerangan jalan, rambu lalu lintas termasuk penunjuk arah, juga upaya penghijauan di sepanjang jalur tersebut.
Selain itu, masih diperlukannya upaya penuntasan pengerasan dan pengaspalan badan jalan pada beberapa titik lokasi, meski untuk sementara tidak boleh dilalui kendaraan bertonase diatas delapan ton, ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Mlenik Maumeriadi.
Kepada Garut News, saat ikut serta uji coba pada hari pertama bersama kalangan Muspida Provinsi Jawa Barat termasuk Gubernur Ahmad Heryawan itu, dia mengemukakan pemenuhan penerangan jalan sementara memanfaatkan lampu sorot pada beberapa titik lokasi.
Juga terdapat dua hingga tiga Posko Pengamanan, menyusul pembangunan ruas jalan baru yang kini berkondisi dengan standar minimal tersebut, dipastikan bisa mengurangi kemacetan lalu lintas sebesar 40 persen, katanya.
Sehingga dapat dimanfaatkan pada lintasan arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1431 H, mulai H-10, maka dari arah Garut dan Tasikmalaya tujuan Bandung melintas keatas memasuki jalan lingkar, sedangkan dari Bandung melalui jalur lama.
Dari arah Tasikmalaya dan Limbangan tujuan Garut, juga bisa melintasinya dari Kampung Cikaledong, ujarnya.
Nyaris sepanjang lintasan Lingkar Nagreg itu, sarat perbukitan dan tebing terjal serta curam dengan kondisi sangat gersang, sehingga diperlukan upaya penghijauan berupa penanaman pohon, termasuk segera terpasangnya rambu-rambu lalu lintas.
Menyusul banyak terdapat tikungan tajam serta badan jalan yang menurun maupun menanjak, bahkan harus terhindar dari merebaknya para pedagang yang mendirikan kios atau jongko sepanjang kiri dan kanan jalan.
Ruas jalan baru ini, memiliki panorama pemandangan alam yang cukup menawan, yang juga dilintasi jembatan kereta api peninggalan Belanda, namun masih utuh terpakai setiap hari di Sungai Citiis Desa Ciherang Kecamatan Nagreg.
Mlenik Maumeriadi memastikan, ketatnya pengawasan serta pengamanan jalur lingkar baru itu, bisa terhindar dari kemungkinan adanya warung remang-remang (Warem), atau lokasi mangkalnya kendaraan truk angkutan barang, katanya menambahkan. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar